Senin, 28/01/2019 23:10 WIB
Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sekitar 200.000 kasus kusta dilaporkan setiap tahun kepada lembaga tersebut dari seluruh dunia.
Seorang pejabat WHO mengatakan bahwa diskriminasi, stigma dan prasangka terkait kusta adalah hambatan paling kuat untuk mengakhiri penyakit.
Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh juga mengatakan bahwa hampir setengah dari kasus yang dilaporkan dalam setahun berasal dari India.
Singh mengatakan jumlah kasus kusta di seluruh dunia telah terus menurun tetapi diperkirakan 200.000 kasus terus dilaporkan setiap tahun.
Partai pro-Tiongkok Menang Telak dalam Pemilu Maladewa, Menjauh dari India
Manipur di India akan Kembali Gelar Pemilu di 11 Tempat Usai Dilanda Kekerasan
Tuduh Pemilu Dicurangi dan Pajak Dinaikkan, Oposisi Salahkan PM India
Dalam perjuangannya melawan penyakit ini, India mencabut dua undang-undang kuno - yang mendiskriminasi mereka yang terkena kusta dan lainnya. yang memungkinkannya sebagai alasan sah untuk perceraian.
“Jumlah signifikan korban kusta terdeteksi di Wilayah Asia Tenggara, Brasil, Afrika sub-Sahara dan Pasifik," kata Singh dilansir aa.
“Diskriminasi terkait kusta, stigmadan Prasangka adalah hambatan paling kuat untuk mengakhiri kusta untuk selamanya, terutama mengingat penyakitnya aku s100 persen dapat disembuhkan ketika terdeteksi dini, ”tambahnya.
Untuk mengurangi insiden dan penyebaran kusta, pejabat WHO mengatakan komponen bio-sosial penyakit harus dibawa ke permukaan.
Keyword : Penyakit Kusta India Lembaga WHO