Taiwan Tolak Izin 200 penerbangan China di Selat Formoza

Jum'at, 19/01/2018 16:03 WIB

Jakarta - Taiwan menolak izin untuk hampir 200 penerbangan dari perusahaan penerbangan China mengenai selat Formoza yang memisahkan kedua wilayah karena penggunaan rute tempur baru kontroversial yang diperkenalkan oleh China.

Taipei telah berulang kali meminta empat jalur penerbangan baru dibatalkan sejak China meluncurkannya awal Januari, namun keluhan mereka tak mendapat respon.

Pihak berwenang di pulau itu mengatakan bahwa mereka belum diajak berkonsultasi mengenai rute tersebut dan menganggap hal itu tindakan "sembrono", membahayakan keselamatan penerbangan, dan bermotif politik.

China Eastern Airlines dan Xiamen Air telah meminta untuk mengoperasikan 176 penerbangan tambahan antara Taiwan dan China daratan selama periode Tahun Baru Imlek pada pertengahan Februari.

Namun Administrasi Sipil Taiwan mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya menolak izin karena kedua maskapai tersebut telah menggunakan rute baru yang kontroversial, meskipun penerbangan Tahun Baru Imlek yang mereka minta tidak akan diterbangkan bersama mereka. Ini adalah tindakan pertama yang dilakukan terhadap maskapai penerbangan China

"Permintaan dua maskapai penerbangan tersebut tidak disetujui untuk saat ini karena mereka mengoperasikan penerbangan lain dengan menggunakan M503 dan rute terkait yang diluncurkan tanpa konsensus di antara kedua belah pihak," kata seorang pejabat administrasi aeronautika.

M503 adalah rute yang ada yang diperkenalkan pada tahun 2015 lalu, yang juga memicu reaksi balik dari Taiwan, mendorong Beijing untuk memindahkannya lebih dekat ke daratan dan menggunakannya hanya untuk penerbangan dari utara ke selatan.

Pejabat tersebut menolak untuk mengomentari laporan bahwa sekitar 50.000 penumpang akan terpengaruh oleh keputusan tersebut.

Hubungan lintas selat terus memburuk sejak 2016 ketika Presiden Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokratik yang berpihak pada kemerdekaan terpilih. Beijing menghentikan komunikasi antara kedua belah pihak setelah dia menjabat.

China mengatakan telah memperkenalkan rute penerbangan baru untuk membantu meredakan kemacetan di wilayah udara di atas selat tersebut.

Administrasi Penerbangan Sipil China mengatakan bahwa rute tersebut hanya akan digunakan untuk penerbangan sipil dan China akan melakukan komunikasi teknis dengan Taiwan.

Menurut pejabat China, Beijing tidak memerlukan izin Taipei untuk membuka rute udara Selat Taiwan. Namun militer Taiwan mengatakan akan mencegat, memperingatkan dan menolak jika perlu pesawat terbang yang melintasi wilayah udara Taiwan dan mengancam keamanan pulau tersebut.

TERKINI
Liverpool Mata-matai Striker Incaran Arsenal Keok dari Frosinone, Salernitana Degradasi ke Serie B Ten Hag Sebut Rashford Perlu Dukungan untuk Bangkit Sepakat! Arne Slot Jadi Pelatih Liverpool Musim Depan