Selasa, 07/11/2017 07:07 WIB
Riyadh - Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir mengatakan intervensi Iran terhadap negara negara di Timur Tengah membahayakan keamanan negara-negara tetangga dan mengancam perdamaian dan keamanan internasional. Meski begitu, Arab Saudi tidak akan membiarkan serangan terhadap keamanannya.
Koalisi Arab yang bertempur melawan milisi Houthi di Yaman, menganggap serangan rudal yang dicegat di Riyadh pada Jumat (3/11) merupakan agresi militer terang-terangan Iran, yang merupakan tindakan perang melawan Arab Saudi.
Dilansir al Arabiya, Selasa (7/11), koalisi tersebut menegaskan hak kerajaan untuk melegitimasi pembelaan wilayah dan orang-orangnya sebagaimana tercantum dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dalam sebuah konferensi pers pada Minggu (5/11), juru bicara koalisi Arab yang dipimpin Arab mendukung legitimasi di Yaman yang menunjukkan bukti dukungan senjata Iran kepada milisi Houthi di negara tersebut.
Tampil Glamor dengan Rambut Pirang, Billie Eilish Merasa Bukan Jati Dirinya
Menteri Luar Negeri Iran Meremehkan Tetapi Tetap Selidiki Serangan Pesawat Tak Berawak
Legislator Minta Pemerintah Wasadai Multidimensi Dampak Perang Israel-Iran
Kolonel Turki al-Malki mempresentasikan gambar persenjataan dan rudal yang diluncurkan oleh milisi Houthi ke Arab Saudi.
Koalisi Arab menutup pelabuhan darat, laut dan udara di Yaman Senin (6/11) pagi setelah sebuah rudal menargetkan Riyadh, beberapa jam setelah serangan gerilyawan ISIS di Aden menewaskan sedikitnya 17 orang.
Keyword : Arab Saudi Iran Houthi Yaman