Jum'at, 03/02/2017 07:39 WIB
Jakarta - BIN menyebar klarifikasi terkait rekaman komunikasi antara presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua MUI KH Makruf Amin yang disampaikan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada sidang kasus penistaan agama ke-8, Selasa (31/1/2017). BIN membantah spekulasi rekaman tersebut berasal dari penyadapan pihaknya.
"Bahwa pernyataan Sdr Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan penasehat hukumnya pada persidangan tanggal 31 Januari 2017 terkait adanya informasi tentang komunikasi antara KH Makruf Amin dengan bapak DR H Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak disebutkan secara tegas apakah dalam bentuk komunikasi verbal secara langsung ataukah percakapan telepon yang diperoleh melalui penyadapan," ujar Deputi VI BIN Sudarwan dalam keterangan rilisnya yang diterima Jurnas.com, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Sudarwan mengatakan pihaknya tidak memiliki kaitan dengan informasi rekaman yang diucapkan Ahok dipersidangan. "Informasi tersebut menjadi tanggung jawab Sdr Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan penasehat hukum yang telah disampaikan kepada majelis hakim dalam proses persidangan tersebut," ungkapnya.
Lebih lanjut Sudarwan menyinggung penyelesaian masalah antar pihak Ahok dengan kiai Makruf. Menurutnya, Ahok sudah meminta dan diberikan maaf oleh Kiai Makruf.
Yusril Ihza: Penambahan 40 Kursi Menteri Harus Revisi UU Kementerian Negara
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo Gibran yang Beredar Tidak Benar
Dasco Pastikan Daftar Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar Tidak Benar
"Basuki Tjahaja Purnama telah melakukan klarifikasi bahwa informasi yang dijadikan sebagai bukti dalam persidangan berita yang bersumber dari media online liputan6.com edisi tanggal 7 Oktober 2016," paparnya.
Sebelumnya, terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku memiliki rekaman percakapan antara ketua MUI KH. Ma`ruf Amin dengan SBY. KH. Ma`ruf Amin sendiri merupakan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan kedelapan terdakwa di Auditorium Kementan, Selasa (30/1/20017).
Dalam hal itu, Ahok menuding KH. Ma`ruf Amin sebagai saksi yang netralitasnya perlu dipertanyakan. Ahok menilai Makruf memiliki afiliasi politik dengan SBY dan menjadi pendukung pasangan cagub cawagub DKI usungan Demokrat, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.