Rabu, 04/01/2017 10:01 WIB
Jakarta – Tak sedikit mobil modern yang beredar saat ini dilengkapi dengan teknologi mesin otomatis start-stop. Fitur ini sengaja diciptakan para produsen kendaraan untuk menghemat bahan bakar. Benarkah?
Sistem ini akan berfungsi pada saat mobil sedang berhenti dan akan hidup lagi ketika gas kembali dipijak, seperti ketika berada di lampu merah. Di mana ketika mesin hidup langsam saat di lampu merah atau menunggu dalam beberapa waktu, maka mesin akan otomatis mati.
Namun, apakah bensin yang terbuang saat mesin langsam tak banyak? Memang benar, tapi itu juga tergantung pada cara mengemudinya.
Seperti dilansir Autoguide, pada mobil dengan girboks manual, posisi gigi harus netral untuk mengaktifkan sistem ini sehingga mesin akan mati sendiri saat langsam. Selanjutnya, saat pedal rem tak lagi diinjak atau ketika gigi dimasukkan, mesin akan otomatis hidup lagi. Restart mesin yang berulang-ulang ini membutuhkan motor starter yang handal dan juga aki yang kuat.
China Produksi Mesin Combine Otomatis di Sektor Pertanian
China Rombak Model Bertani, Begini Perubahannya
Berbeda ketika mematikan mesin biasa pada mobil tanpa teknologi automatic engine star-stop. Mobil dengan sistem ini meski mesinnya mati, tapi sejumlah sistem lain tetap aktif. Misalnya walaupun mesin mati, namun AC, navigasi, radio dan lainnya tetap aktif. Oleh sebab itu maka dibutuhkan aki terpisah berkapasitas lebih besar atau kapasitor agar semua sistem tetap aktif meski mesin mati.
Lantas di manakah Lalu, apakah sistem automatic engine star-stop benar-benar `nendang` untuk menghemat bahan bakar? Penjelasannya adalah,
Efektivitas mobil yang memiliki mesin otomatis start-stop ternyata juga tergantung pada berbagai alasan. Rata-rata efisiensi BBM meningkat sekitar empat persen. Persentase juga akan meningkat pada mobil hybrid.
Untuk perjalanan di dalam kota, seperti lalu lintas yang macet, sistem automatic engine star-stop akan meningkatkan efisiensi sampai dengan delapan persen. Tapi yang jelas untuk gaya mengemudi yang agresif atau berkendra di jalan bebas hambatan seperti di jalan Tol, sistem tersebut kurang kurang dirasa `nendang`. [yog]