Moskow prihatin dengan ketegangan di Mediterania Timur dan menyatakan kesediaannya untuk menengahi konflik di wilayah tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, jumlah kematian akibat virus korona global telah melampaui 732.000 orang, dengan jumlah kasus di seluruh dunia melebihi 19,9 juta.
Berbicara di majelis tinggi parlemen atau Dewan Federasi Rusia di Moskow, Lavrov mengatakan bahwa mempersiapkan tanggapan yang sesuai memerlukan waktu dan analisis.
Moskow malah mengatakan, pihaknya tidak melanggar kesepakatan itu dan yakin AS berencana untuk meninggalkan kesepakatan itu sebagai bagian dari rencananya untuk mengembangkan rudal canggihnya sendiri.
Dalam hubungan ini Lavrov menunjuk pada ekspansi NATO yang tak terkendali dan penyatuan cepat struktur militer
Rusia ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang serangan yang menewaskan pemimpin kelompok teror itu
Washington mengikis resolusi PBB tentang kerangka hukum internasional proses perdamaian Timur Tengah.
Presiden Turki mengkritik pernyataan Menlu Rusia yang meminta Ankara untuk menyerahkan Afrin kepada rezim Assad