Perjalanan karir Brigjen Firli sendiri dimulai dari mengenyam pendidikannya di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.
KPK masih mendalami terkait adanya info pertemuan antara Tuanku Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dengan Direktur Penindakan KPK, Brigjen Firli dalam dalam acara perpisahan Komando Resor Militer 162 di Mataram pada bulan Mei 2018 lalu.
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) Irjen Firli Bahuri mengklarifikasi soal tudingan gratifikasi penginapan di sebuah hotel di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) selama dua bulan.
Salah satu capim KPK yang masuk dalam lima bursa pimpinan KPK tersebut adalah Irjen pol Firli Bahuri.
Capim KPK Irjen Pol. Firli Bahuri menekankan pemberantasan korupsi ke depan tidak cukup hanya dilakukan dengan operasi tangkap tangan (OTT).
Firli, salah satu capim KPK yang tengah menanti tes and proper tes oleh DPR ini mengatakan akan mengubah kinerja dan kewenangan yang ada di tubuh KPK.
Tak dinyana Irjen Firli Bahuri yang namanya sedang menjadi sorotan tajam ternyata masuk dalam sepuluh nama yang akan digodok DPR untuk menjadi komisioner KPK periode 2019-2023.
KPK saat ini memang belum memiliki pendekatan kepada masyarat terkait peran masyarakat dalam membantu KPK menumpas para koruptor.
Firli belum bisa duduk santai menunggu uji kelayakan dan kepatutan yang akan diberikan DPR, pasalnya hingga hari ini pencalonannya tersebut masih terus ditentang oleh beberapa kalangan perihal beberapa kasus yang ditudingkan kepadanya.
Bagi Firli, permasalahan tindak korupsi yang marak tidak bisa hanya diselesaikan dengan penindakan saja.