Mentri Luar Negeri Arab Saudi (Menlu), Adel al-Jubeir kembali menegaskan bahwa solusi di Lebanon adalah menarik senjata dari kelompok teroris Hizbullah
Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah menyebut pengakuan Yerusalem (al-Quds) sebagai ibukota Israel merupakan penghinaan.
Pemimpin Hizbullah Libanon mengatakan bahwa kelompoknya dan sekutu-sekutunya di wilayah tersebut akan memperbarui fokus mereka pada perjuangan Palestina .
Pernyataan itu disampaikan saat melakukan konferensi pers keamanan di Kota Herzliya, Israel, pada Rabu (9/5) waktu setempat.
Pasukan Keamanan Negara Arab Saudi mengatakan, pihaknya akan memerangi pendanaan teror, dan akan diprioritaskan kepada kepemimpinan Hezbollah, properti dan keuangan mereka.
Presiden Lebanon Michel Aoun pada Kamis (24/5) kemarin mengeluarkan keputusan resmi terkait penetapan Saad Hariri sebagai perdana menteri baru
Arab Saudi dan sekutu Teluknya, serta AS dan negara-negara lain, menuduh Iran mengekspor ideologi ekstremis dari ulama yang berkuasa dan mendukung gerakan teroris seperti Hizbullah dan Al-Qaeda untuk mengguncang tetangganya.
Twitter menanggapi dengan menutup 35 akun dalam daftar, menurut pernyataan yang sama
Hizbullah adalah gerakan yang memiliki kekuatan besar, sehingga banyak yang ingin menghancurkannya. Namun, ia menilai Lebanon takkan melakukan hal tersebut.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoygu mengklaim Israel bertanggung jawab, yang kemudian dibantah Israel. Militer Israel menyalahkan Hizbullah dan Iran atas insiden itu.