Selasa, 23/04/2024 20:29 WIB

KPK Kembali Diserang Isu Taliban, Novel: Ada Kepentingan yang Terganggu

Dia menyebut jika isu tersebut diembuskan, maka ada kepentingan sejumlah pihak yang terganggu oleh kinerja KPK.

Novel Baswedan saat tiba di Polda Metro Jaya. (Foto ;Jurnas/Ist).

Jakarta, Jurnas.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menanggapi isu radikal dan taliban yang kembali diembuskan oleh para pendukung koruptor. Dia menyebut jika isu tersebut diembuskan, maka ada kepentingan sejumlah pihak yang terganggu oleh kinerja KPK.

“Isu radikal-taliban sudah sering digunakan oleh para pendukung koruptor. Padahal isu itu tidak benar dan mengada-ada. Kawan-kawan sudah bisa menandai bahwa bila isu itu diembuskan, biasanya ada kepentingan mereka yang terganggu di KPK," kata Novel melalui keterangan tertulis, Senin (25/1).

Isu taliban bukan kali pertama diembuskan di tubuh KPK. Sebab, isu itu sempat ramai saat menyudutkan KPK dan melemahkan gelombang demonstrasi mahasiswa menolak revisi Undang-Undang KPK.

“Dan selama ini memang demikian, bila KPK sedang bekerja benar untuk perangi korupsi, maka mereka (para pendukung koruptor) menyerang menggunakan isu itu,” ucapnya.

Dia pun tidak memungkiri bahwa isu radikal-taliban itu cukup berhasil, karena masih banyak orang yang percaya. Namun, Novel meyakinkan masyarakat sudah cerdas bahwa isu tersebut hanya sekedar untuk mengganggu kerja KPK.

“Tapi setelah sekian lama dan diulang-ulang penggunaan isu itu, rasanya masyarakat semakin paham bahwa upaya mengganggu dan menyerang pemberantasan korupsi dilakukan dengan segala cara, termasuk dengan cara membuat fitnah dan narasi-narasi seperti itu,” imbuhnya.

Novel pun enggan menyimpulkan isu radikal-taliban yang kembali muncul berkaitan erat dengan penanganan kasus besar yang saat ini sedang diproses KPK.

“Itu mesti diteliti lagi agar statement-nya objektif. Karena biasanya mereka tidak hanya melempar isu saja, tapi juga kondisikan agar seolah banyak dibahas termasuk menggunakan robot medsos. Tapi itu ahli yang bisa jelaskan,” pungkasnya.

KEYWORD :

KPK Penyidik Novel Baswedan isu Radikal dan Taliban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :