Sabtu, 20/04/2024 19:23 WIB

Inggris Kembalikan Artefak Curian ke Irak

Inggris akan mengembalikan sebuah plakat kuno Sumeria ke Irak setelah dijarah dan diselundupkan ke luar negeri dan ditawarkan untuk dilelang. 

Pengunjung yang mengenakan masker wajah tiba di British Museum pada 27 Agustus 2020 di London, Inggris [Chris J Ratcliffe / Getty Images]

Jakarta, Jurnas.com - Inggris akan mengembalikan sebuah plakat kuno Sumeria ke Irak setelah dijarah dan diselundupkan ke luar negeri dan ditawarkan untuk dilelang. Artefak itu disita oleh Kepolisian Metropolitan setelah diberi tahu oleh British Museum.

Barang kuno tersebut berasal dari sekitar 4.000 tahun dan muncul di platform penjualan online pada Mei tahun lalu, yang secara keliru dijelaskan sebagai "tablet Akkadia Asiatik Barat". Namun, para ahli museum menetapkan bahwa itu berasal dari Sumeria kuno dan diyakini telah dikaitkan dengan sebuah kuil yang berasal dari sekitar 2400 SM.

Bangsa Sumeria adalah peradaban Mesopotamia pertama dan peradaban perkotaan pertama di dunia, yang berkembang pada milenium ketiga dan awal kedua SM. Mereka dikreditkan dengan mengembangkan sistem penulisan pertama di dunia, aksara paku.

“Kami terbiasa menemukan tablet, pot, barang logam, segel dan patung di pasar seni atau penyitaan yang telah diperdagangkan,” jelas Dr St John Simpson, kurator senior British Museum dilansir Middleeast, Rabu (30/09).

“Tapi sungguh luar biasa melihat sesuatu dengan kualitas ini.”

Barang kuno tersebut dikabarkan telah digali dan dijarah antara akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Namun dijarah lagi selama Perang Teluk dan terakhir pada tahun 2003 selama Perang Irak, meskipun belum ditetapkan kapan tepatnya plakat itu dicuri.

“Hanya ada sekitar 50 contoh yang diketahui dari Mesopotamia kuno,” kata Simpson.

“Jadi itu segera menempatkannya pada skala kelangkaan tinggi. Kami cukup yakin bahwa benda ini berasal dari jantung Sumeria. Itu adalah area yang dijarah sangat parah antara tahun 1990-an dan 2003. "

Patung yang diukir dari batu kapur setempat menggambarkan sosok laki-laki duduk yang diyakini sebagai pendeta tinggi atau penguasa.

Ini akan dipamerkan di British Museum selama dua bulan sebelum dikembalikan ke Irak. Juli lalu, museum mengawasi repatriasi lebih dari 150 artefak yang dijarah ke berbagai institusi di Irak dan Afghanistan.

KEYWORD :

Pemerintah Inggris Artefak Irak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :