Jum'at, 19/04/2024 18:06 WIB

Pak Jokowi, 35 Juta Warga Belum Terima Bansos Covid-19

35 juta warga berhak belum menerima bantuan sosial (Bansos) virus corona baru (Covid-19).

Sembako (Foto : Jurnas/Ginting).

Jakarta, Jurnas.com - Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan bahwa 35 juta warga berhak belum menerima bantuan sosial (Bansos) virus corona baru (Covid-19).

Merujuk pada data Susenas BPS 2019, kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas, warga yang layak menerima bansos adalah 34 persen. Mereka adalah yang berada di bawah garis kemiskinan sebesar 9,41 persen, hingga yang berada sedikit di atas garis kemiskinan sebanyak 24.97 persen.

Sedangkan menurut temuan penelitian ini, baru 21 persen warga yang menyatakan sudah menerima. Karenanya, masih ada 13 persen warga yang belum menerima, atau sekitar 35 juta orang dari populasi nasional 2020 yang diproyeksikan 271 juta jiwa.

"Kalau kita bandingkan data tersebut, bisa disimpulkan masih ada 13 persen warga yang mendesak dibantu tapi belum menerima bantuan," ungkap Abbas dalam rilis survei `Wabah Covid-19: Efektivitas Bantuan Sosial` yang dirilis secara online pada 12 Mei 2020.

Survei opini publik nasional tersebut dilakukan melalui telepon pada 5-6 Mei 2020, dengan melibatkan 1235 responden dengan margin of error 2,9 persen.

"Ini persoalan serius, karena mereka yang tak menerima bantuan bisa kelaparan, tak mampu berobat, tak mampu bayar kontrakan, dan persoalan-persoalan mendesak lainnya," sambung dia.

Bantuan yang diberikan pun bisa tidak sepenuhnya diperoleh. 55 persen warga yang sudah menerima bansos, menyatakan hanya menerima sembako saja.

Sementara yang menyatakan menerima dana Program Keluarga Harapan (PKH) saja 16,6 persen; menerima sembako dan PKH saja 11,8 persen; menerima sembako dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) saja 10,3 persen; dan yang menyatakan BLT saja 5,2 persen.

Sebanyak 87 persen warga yang sudah mendapat bantuan pun menyatakan bahwa bantuan tersebut hanya cukup untuk dua minggu atau kurang.

Menurut Abas, bantuan pemerintah ini sangat dibutuhkan mengingat mayoritas warga secara nasional menyatakan kondisi ekonomi rumah tangga mereka memburuk.

Sebanyak 79 persen warga menilai kondisi ekonomi rumah tangga mereka memburuk dibandingkan sebelum adanya wabah Covid-19. Sementara yang menyatakan tidak ada perubahan hanya 19 persen dan yang menyatakan lebih baik jauh lebih sedikit lagi, yaitu 1 persen.

Sementara itu, masyarakat juga menilai bantuan sosial dari pemerintah untuk penanggulangan dampak pandemi Covid-19 belum efektif.

Sebanyak 49 persen menyatakan bantuan sosial itu belum mencapai sasaran. Sementara yang menilai sudah mencapai sasaran sebesar 37 persen..

"Ini mengkhawatirkan mengingat besarnya dana yang dikucurkan pemerintah hanya akan berarti bila bisa menjangkau masyarakat yang membutuhkan dalam kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan,” ujar dia.

Menurut temuan penelitian ini, bantuan tersebut dianggap tidak tepat sasaran karena 60 persen warga melihat ada warga lain yang berhak tapi belum menerima, dan sebaliknya bansos diberikan kepada yang tidak berhak sebesar 29 persen.

KEYWORD :

Bansos Covid-19 SMRC Saiful Mujani Research and Consulting




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :