Sabtu, 20/04/2024 09:49 WIB

Penyuluh Lampung Tetap Damping Petani Panen dengan Alsintan di Tengah Pandemi

Penyuluh pertanian pendamping di wilayah Kostratani Kecamatan Banjit, Miswarajayadi menambahkan, dengan combine harvester panen padi bisa dilakukan dengan waktu yang singkat dan tenaga panen pun hanya dua orang saja.

Petani di Provinsi Lampung panen padi menggunakan combine harvester. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia saat ini, tidak menyurutkan perjuangan petani dalam menyediakan pangan untuk rakyat Indonesia. Tidak terkecuali di Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.

Panen dilakukan petani dengan menggunakan alat mesin pertanian combine harvester yang dikelola oleh Unit Pengelola Jasa Alsintan (Upja) Simpang Asam Senandung Karya II.

Ketua Upja, Abdul Muin mengatakan, panen yang sedang berlangsung di Kampung Simpang Asam sekitar 50 hektare, dengan produktivitas 8 ton per hektare dalam bentuk gabah kering panen.

"Meskipun di tengah COVID-19, kami sangat senang jika dapat membantu petani, kami mendorong petani agar senantiasa memanfaatkan Alsintan yang diberikan pemerintah, karena banyak manfaatnya, selain cepat, juga dapat mengurangi kehilangan hasil panen (losses)," ujarnya.

 

Penyuluh pertanian pendamping di wilayah Kostratani Kecamatan Banjit, Miswarajayadi menambahkan, dengan combine harvester panen padi bisa dilakukan dengan waktu yang singkat dan tenaga panen pun hanya dua orang saja.

"Untuk biaya panen dengan combine harvester dapat menghemat biaya sekitar 50% dibandingkan panen menggunakan tenaga manusia secara manual," ujar Miswarajayadi.

"Penggunaan mesin combine harvester selain mempercepat proses panen, menghemat biaya dan tenaga, juga sebagai upaya dalam menangkal penyebaran COVID-19 karena penggunaan mesin panen combine harvester meminimalisir interaksi dengan banyak orang," ujar Miswarajayadi.

 

Kadis Pertanian Way Kanan, Maulana mengatakan, sinergi petani dan penyuluh serta Upja di Kecamatan Banjit merupakan sebuah contoh keberhasilan dari kekompakan pelaku di sektor pertanian dalam upaya memenuhi ketersediaan pangan di saat pandemi COVID-19.

"Selanjutnya kami meminta agar seluruh penyuluh pertanian di Kabupaten Way Kanan untuk terus mengawal kegiatan panen khususnya dengan pemanfaatan alsintan yang telah diberikan oleh pemerintah," katanya.

"Meskipun di tengah pandemi COVID-19, kegiatan panen harus terus dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," sambungnya.

Sekadar diketahui, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo kerap menyampaikan, ada 267 juta penduduk Indonesia yang harus terpenuhi kebutuhan pangannya secara terus menerus.

Menurut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nurysamsi, satu-satunya cara untuk memenuhi pangan 267 juta jiwa tersebut dengan cara mentransformasi dari pertanian tradisional menuju pertanian modern.

"Pemanfaatan dan pengoperasionalan alsintan dalam panen padi saat ini adalah hal yang mutlak," tegas Dedi.

KEYWORD :

Virus Corona Panen Padi Provinsi Lampung Penyuluh Pertanian Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :