Ilustrasi Virus Corona
Beijing, Jurnas.com - Otoritas China mengkonfirmasi 17 kematian baru akibat virus corona atau COVID-19, terendah sejak Januari. Angkat itu menambah jumlah kematian di negara itu menjadi 3.136.
China Daratan melaporkan tidak ada kasus baru virus corona secara lokal di luar provinsi Hubei, pusat penyebaran wabah tersebut dalam tiga hari berturut-turut, sementara kota-kota besar Tiongkok masish tetap harus waspada.
Pada Senin (9/3), China Daratan mengkonfirmasi 19 kasus baru. Komisi Kesehatan Nasional negara itu mengatakan pada Selasa (10/3), bahwa angka itu jauh lebih rendah ketimbang 40 kasus di hari sebelumnya.
Dari kasus baru yang dikonfirmasi yaitu 17 berada di Wuhan, ibukota provinsi Hubei yang dikunci, sementara satu di Beijing dan lainnya di Guangdong karena orang yang datang dari luar negeri.
Kasus baru itu membuat jumlah total kasus yang dikonfirmasi di daratan Tiongkok sejauh ini menjadi 80.754.
Iran Disebut Masih Tutupi 500.000 Kasus Corona
Satu kasus di Beijing pada yang dikonfirmasi pada Senin (9/3) adalah seorang musafir dari Inggris, dan di Guangdong adalah kasus impor dari Spanyol. Hingga Senin, sudah ada 69 kasus impor.
Sejak wabah, 59.897 pasien sudah dipulangkan dari rumah sakit di China. Pasien yang baru saja keluar harus masuk ke karantina selama 14 hari, sebagai tindakan pencegahan.
Kasus Virus Corona di China Terus Menurun
Sementara jumlah kasus dan kematian di China berkurang, namun angkanya melonjak di beberapa negara lain.
Mongolia dan Burkina Faso mengkonfirmasi kasus infeksi COVID-19 pertama.
Semua 27 negara anggota Uni Eropa sekarang melaporkan infeksi. Italia, pusat COVID-19 Eropa sejauh ini sudah melaporkan lebih dari 9.000 infeksi dan 463 kematian.
Iran juga mengumumkan pada Senin (9/3) bahwa sebanyak 43 orang lagi meninggal akibat virus corona baru. Jumlah total kematian menjadi 237. Sejauh ini, 7.161 telah terinfeksi di negara itu, di antaranya 2.394 telah pulih. (Press TV)
KEYWORD :Jumlah Kasus Virus Corona Korban Virus Corona Virus Corona China
