Jum'at, 26/04/2024 03:21 WIB

Sarang Burung Walet Laris di Pameran NPEE 2019

Total potensi transaksi bisnis sebesar USD4,7 juta untuk berbagai produk, yaitu sarang burung walet sebesar USD3,2 juta, rempah sebesar USD500 dan sisanya transaksi untuk produk organik.

Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Kementan, Banun Harpini (Foto: Kementan)

Baltimore, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memperkenalkan produk unggulan Indonesia dalam pameran Natural Products Expo East (NPEE 2019) yang digelar selama empat hari di Baltimore, Amerika Serikat (AS).

"Masyarakat AS antusias menerima produk kita. Bahkan dalam tiga hari tercatat USD4,7 juta potensi transaksi yang terjadi. Kami kira pintu ekspor secara resmi sangat terbuka lebar," kata Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Banun Harpini.

Banun mengatakan, produk natural Indonesia ternyata punya daya saing dan peluang pasar yang besar di negara yang berjuluk Paman Sam itu.

Di hari terakhir Expo pada 14 September 2019 di Baltimore dilaporkan total potensi transaksi bisnis sebesar USD4,7 juta untuk berbagai produk, yaitu sarang burung walet sebesar USD3,2 juta, rempah sebesar USD500 dan sisanya transaksi untuk produk organik.

Selanjutnya Banun menegaskan bahwa Expo ini juga menandai sejarah baru sarang burung walet secara langsung masuk secara komersial ke pasar AS. "Upaya ini juga sangat baik dalam memanfaatkan situasi perang dagang AS-China yang sedang terjadi saat ini," kata Banun.

Perang dagang dua negara besar tersebut secara riil Indonesia mulai dapat mengambil manfaat, mengingat keduanya memiliki pasar potensial bagi produk pertanian Indonesia.

"Acara ini diikuti oleh lebih dari 1700 perusahaan dari 119 negara. Kemudian dihadiri juga oleh 27.000 pengunjung, termasuk eksportir dan importir dari seluruh dunia," ujarnya.

Banun mengatakan, promosi ini juga sekaligus ajang pembuktian bahwa komoditas pertanian dan produk pangan Indonesia terus meningkat.

Adapun produk yang ditampilkan dalam Expo ini di antaranya produk sarang burung walet, gula kelapa organik, tepung kelapa organik, keripik ubi jalar organik, kopi robusta, madu organik, beras hitam organik dan beras merah organik.

Selain itu, komoditas rempah seperti kayu manis, pala, lada hitam, lada putih, cengkeh dan vanili baik dalam bentuk olahan maupun natural.

Banun menjelaskan, dalam pameran ini pemerintah juga mengikutsertakan sembilan perusahaan yang mewakili Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia dan Kadinda Propinsi Maluku.

Dua di antaranya merupakan perusahaan sarang burung walet dan PT. Agri Spice Indonesia, PT Harpin Agro Internasional serta PT The Bencoolen Coffee dan PT Mega Organik Indonesia.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Banun Harpini NPEE 2019 Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :