Ilustrasi rokok (Foto: Google)
Kuala Lumpur, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan Malaysia akan mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang penggunaan tembakau, vape, dan rokok elektrik (e-cigarette) serta shisha ke parlemen pada Maret mendatang.
Menteri Kesehatan Malaysia, Dzulkefly Ahma, mengatakan, studi undang-undang yang diklaim itu memasuki tahap akhir.
Kami hampir selesai berdiskusi dengan Jaksa Agung," kata Dzulkefly, seperti dikutip dari Bernama, Minggu (8/9).
Indonesia Pengguna Biodiesel Paling Besar
Dzulkefly mengatakan undang-undang ini akan meliputi tidak hanya tembakau, tetapi juga beberapa produk lain yang dapat mengandung nikotin seperti vape atau rokok elektrik.
Deputi menteri kesehatan Lee Boon Chye memimpin komite khusus untuk mendalami isu ini pada vape dan shisha.
Komite itu terdiri atas sejumlah pejabat kementerian kesehatan, perdagangan dalam negeri, dan pihak Framework Convention on Tobacco Contro (FCTC).
Malaysia RUU Tembakau Produk Nikotin
