Jum'at, 26/04/2024 12:43 WIB

Kementan Kawal Ekspor Kayu Olahan Purworejo

Menurut data yang dilansir pemerintah kabupaten, saat ini jumlah total produksi sebanyak 127,4 ribu meter kubik per tahun.

Kepala Pusat Kerjasama, Kepatuhan dan Informasi Perkarantinaan, Sujarwanto saat meninjau rumah industri olahan kayu PT Indotama Omicron Kahar, di Purworejo, Kamis (29/8).

Purworejo, Jurnas.com  - Badan Karantina, Kementerian Pertanian (Kementan) mengapresiasi kinerja eksportasi olahan asal Kabupaten Purworejo, khususnya asal kayu.

"Produk asal kehutanan yang dipersyaratkan oleh negara tujuan dijamin kesehatan dan keamanannya. Dan kami dipastikan dengan terbitnya PC maka produk siap masuki pasar global," kata Kepala Pusat Kerjasama, Kepatuhan dan Informasi Perkarantinaan, Sujarwanto saat meninjau rumah industri olahan kayu PT Indotama Omicron Kahar, di Purworejo, Kamis (29/8).

Dengan potensi besar produksi kayu yang dimiliki Purworejo, diperlukan percepatan layanan proses bisnis ekspornya. Jenis kayu itu antara lain albasia atau sengon, sonokeling, mahoni, jati dan pinus.

Menurut data yang dilansir pemerintah kabupaten, saat ini jumlah total produksi sebanyak 127,4 ribu meter kubik per tahun. Dengan jumlah ini selain untuk penuhi kebutuhan domestik, juga mampu penuhi pasar ekspor.

Sujarwanto menyampaikan, guna memastikan produk ekspor memiliki daya saing yang tinggi di pasar ekspor, pihaknya menjadi penjamin kesehatan dan keamanan. Produk ekspor kehutanan ini oleh negara mitra dagang mempersyaratkan Phytosanitary Certificate, atau PC.

Sesuai dengan aturan perdagangan antar negara tentang ekspor komoditas yang menggunakan kemasan kayu seperti palet kayu, peti dan kotak harus dipastikan bebas serangga, tidak rusak dan bebas jamur.

"Kami lakukan pengawasan perlakuan terhadap pemenuhan persyaratan ini baik dengan heat treatment atau fumigasi, " jelasnya.

Kepala Karantina Pertanian Cilacap, Puji Harto menyampaikan selain meninjau rumah industri kayu, Kepala Pusat KKIP dan Asda juga melepas ekspor pertanian asal Jawa Tengah, yaitu Kayu Albasia 357 ribu metrik ton ke Jepang dan China, 25 ton gula semut ke Srilangka dan 7 kg Daun Ketapang ke Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Puji juga menyampaikan kinerja ekspor pertanian meningkat signifikan diwilayah kerjanya. Tercatat selama tahun 2018 jumlah sertifikasi ekspor sebanyak 679 kali.

Sementara data Januari hingga Agustus 2019, tercatat sebanyak 544 kali baik produk segar jamu-jamuan, olahan kayu, gula semut, sarang burung walet dan lainnya.

"Dengan memacu ekspor pertanian, kita bersama berharap dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Purworejo dan sekaligus meningkatakan kesejahteraan petani," Sujarwanto.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Ekspor Pertanian Olahan Kayu Jawa Timur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :