Selasa, 23/04/2024 14:57 WIB

Venezuela Ringkus Pemimpin Oposisi Edgar Zambrano

Aparat Venezuela menahan ajudan pemimpin oposisi Juan Guaido.

Edgar Zambrano (kiri) dan Juan Guaido dalam sesi Majelis Nasional di Caracas (Foto: Ivan Alvarado / Reuters)

Caracas, Jurnas.com - Aparat Venezuela menahan ajudan pemimpin oposisi Juan Guaido. Ini merupakan penahanan yang pertama sejak upaya kudeta gagal untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Wakil presiden Majelis Nasional yang dikendalikan oposisi, Edgar Zambrano, mengatakan, satu unit dari badan intelijen SEBIN telah mengepung kendaraannya di luar markas partai Aksi Demokratisnya di ibu kota, Caracas.

"Kami dikejutkan SEBIN. Setelah kami menolak meninggalkan kendaraan kami, mereka menggunakan truk derek untuk menyeret kami secara paksa langsung ke (markas SEBIN) Helicoide," katanya.

Majelis Konstituante pro-Maduro Venezuela sepakat mencopot Zambrano dan enam legislator. Meski begitu, oposisi tidak mengindahkan keputusan majelis.

Mahkamah Agung sebelumnya menuduh para legislator itu melakukan konspirasi, pemberontakan dan pengkhianatan, dan menuduh tiga politisi oposisi lainnya dari kejahatan yang sama pada Rabu (8/5).

Pada 30 April, Guaido berusaha membujuk militer negada itu untuk menggulingkan Maduro, tetapi tidak banyak pembelot dari tentara. Walhasil, rencana itu gagal.

"Salah satu konspirator utama kudeta baru saja ditangkap," kata kepala Majelis Konstituante, Diosdado Cabello yang disiarkan di televisi pemerintah.

"Mereka harus membayar di pengadilan atas apa yang mereka lakukan," katanya.

Sementara itu, Guaido di akun Twitternya mengatakan "Rezim telah menculik wakil presiden pertama."

"Kami menuntut SEBIN menghentikan intimidasi, menghormati kekebalan parlemen anggota parlemen, dan segera membebaskan Edgar Zambrano," kata Kepala Organisasi Negara-negara Amerika, Luis Almagro.

Pada Januari, Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara, mengatakan pemilihan kembali Maduro pada 2018 tidak sah. Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat lainnya telah mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela.

Dia mengatakan tidak mengakui keputusan dari pemerintah Maduro, termasuk Majelis Konstituante, yang dikendalikan oleh Partai Sosialis yang berkuasa.

Majelis Konstituante menghapus kekebalan parlemen Guaido pada awal April. Pihak berwenang belum menangkapnya sejak itu, tetapi Maduro mengatakan Guaido akan menghadapi keadilan.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengancam pemerintah Maduro dengan respon yang keras jika berani menahan Guaido.

Sebelumnya pada Rabu (8/5) kepala Mahkamah Agung, Maikel Moreno, menolak ancaman pemerintah AS untuk memberikan sanksi kepada anggota pengadilannya jika mereka tidak menolak pemerintah Maduro dan Guaido.

Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terhadap Moreno dan tujuh anggota utama majelis konstitusional pengadilan pada 2017 untuk putusan yang merebut otoritas Majelis Nasional.

KEYWORD :

Konflik Venezuela Juan Guaido Amerika Latin Nicolas Maduro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :