Sabtu, 20/04/2024 04:43 WIB

Kementan Dorong Banten Kembangkan Komoditas Pertanian Berdaya Ekspor

FGD merupakan salah satu upaya yang dilakukan Barantan dalam mendorong ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Banten.

Kepala Badan Karantina, Ali Jamil di sela Focus Discussion Group (FGD) di Banten, Jumat (26/4).

Tanggerang, Jurnas.com - Banten merupakan Provinsi dengan fasilitas perdagangan strategis yang terbilang lengkap. Di antaranya adalah Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Cilegon dan berdekatan dengan pelabuhan Internasional Tanjung Priok.

Karena kemudahan itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Berantam), Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil, mengajak Provinsi Banten untuk mengembangkan dan mendorong komoditas pertanian yang berdaya ekspor.

"Fasilitas yang ada ini tentu saja sangat menguntungkan dan mempermudah Provinsi Banten melakukan kegiatan ekspor terutama ekspor komoditas pertanian," ujar Ali Jamil saat membuka Focus Discussion Group (FGD) di Banten, Jumat (26/4).

FGD merupakan salah satu upaya yang dilakukan Barantan dalam mendorong ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Banten. Selain itu, untuk membangun sinergisitas dan kesamaan sikap antara Pemerintah Daerah dan Kementan.

"Kami sangat berharap semua pihak ikut berperan aktif untuk mendukung dan mendorong dalam upaya ekspor produk pertanian unggulan asal ProvinsiBanten ini," ujar Ali Jamil.

Menurut Kepala Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Imam Djayadi dari data sistem otomasi IQFAST, selama tahun 2018 data layanan sertifikasi kesehatan produk pertanian diwilayah kerjanya mencapai 2.254 kali dengan nilai ekspornya setara dengan 1,26 triliun rupiah.

Menurut catatan Imam, komoditas pertanian tersebut tidak hanya berasal dari Provinsi Banten, namun juga berasal dari Propinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Di antara komoditas pertanian unggulan asal Provinsi Banten yang telah memasuki pasar ekspor adalah Sarang Burung Walet, Manggis, Bibit Krisan, Ular Jali, Bunga Melati, Buncis, Duck Down Jacket, Gigi Taring Babi, Mangga, Rambutan, dan Bibit Tanaman Hias.

Di sela FGD ini, juga dilakukan pelepasan ekspor 7 komoditas pertanian ke manca negara. Pelepasan ditandai dengan penyerahan Phytosanitary Certificate (PC) kepada 11 pelaku usaha.

"Ada tujuh jenis komoditas ekspor yang dilepas Karantina Soetta selama dua hari ini, yaitu bibit anggreak Phalenopsis, buah manggis, daun pakis, kultur jaringan tanaman hias, stek tanaman hias, sarang burung walet dan vaksin dengan total nilai mencapai Rp22 miliar," terang Ali Jamil.

Untuk mendukung upaya pemerintah Provinsi Banten mendongkrak ekspornya, Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Sam Herodian juga memberikan aplikasi I-MACE (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports) kepada Gubernur Banten yang diwakili Kadis Pertanian dan Perkebunan Provinsi Banten.

Tujuan aplikasi tersebut adalah memudahkan pemerintah daerah dalam memantau potensi pertanian yang ada di daerahnya agar dapat dikembangkan lebih baik.

"Ini semua berisi data potensi pertanian, update secara real time termasuk keterangan asal daerah dan tujuan negara ekspornya," pungkas Ali Jamil.

KEYWORD :

Tangerang Komoditas Pertanian Badan Karantina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :