Jum'at, 26/04/2024 10:44 WIB

Mendekati Hari Pencoblosan, Mabes Polri Gencarkan Perang Melawan Hoaks dan Hate Speach

Seminar Anti Hoaks

Jakarta, Jurnas.com - Mabes Polri bekerjasama dengan KPU dan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema, “Melawan Hoaks untuk Menciptakan Pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk di media sosial" di Balai Kartini, Jakarta.

Seminar dibuka oleh Kabainteljam yang diwakili Irjen Pol Drs Suntana MSi, Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan, Polri. Sedangkan Keynote Speech adalah Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Seminar ini menghadirkan pembicara terkemuka, yakni Mantan Ketua MK Prof. Dr Mahfud MD, Ketua KPU Arief Budiman, dan Pakar Komunikasi UI, Effendy Gazali.

Peserta yang hadir adalah kalangan mahasiswa, perwakilan BEM seluruh Indonesia, penggiat media sosial, dan influencer. Terselenggaranya Pemilu yang aman sejuk dan damai pada Pileg dan Pilpres 2019, merupakan konsern dari berbagai pihak termasuk Polri.

Karo Multimedia Div Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Drs Budi Setiawan MM mengatakan, di era digital ini, media sosial memegang peranan yang sangat penting dalam membantu menciptakan terselenggaranya Pemilu yang sejuk, aman dan damai.

Menurut data APJII, pada 2017 terdapat 143 juta penduduk Indonesia yang mengakses internet dan memanfaatkan jejaring media sosial untuk berkomunikasi.

"Artinya ada 54% lebih masyarakat yang menggunakan media sosial setiap harinya," ujar Budi Setiawan.

Ia menjelaskan, ancaman hoaks dan konten negatif di sosial media sudah membahayakan. Berdasarkan data Bagian Pemantauan dan Analisa Biro Multimedia Divisi Humas Polri, sepanjang tahun 2018 ditemukan 30.056 konten negatif di media sosial yang terdiri atas 602 (2%) Hoaks, 20.945 (70%) Provokasi, 1.120 (4%) SARA, 6.886 (23%) Hate speech, 491 (2%) Radikalisme, dan 12 (0.04%) Terorisme.

"Fakta tersebut tentu harus menjadi perhatian serius," ujar Budi Setiawan.

Kata Budi Seriawan, di media sosial bersliweran aneka informasi, termasuk informasi hoaks, ujaran kebencian, bahkan SARA.

Meski Polri sudah sering melakukan penegakan hukum terhadap pelaku yang melakukan hoaks, namun belum sepenuhnya bisa meredam peredaran hoaks.

"Untuk itu melalui seminar ini, Polri, Pemerintah dan KPU kembali menegaskan dan tanpa henti menghimbau masyarakat agar tidak menyebarkan hoaks dan mempolitisasi SARA demi terwujudunya pemilu yang sejuk, aman dan damai," jelasnya.

Ia juga mengajak semua masyarakat untuk melawan segala jenis berita bohong, hoaks, ujaran kebencian dan sejenisnya.

"Pemilu tinggal beberapa hari lagi, KPU bersama Polri telah menetapkan tagline "say no to hoaks dan politisasi SARA demi Pemilu 2019 yang berdaulat, negara kuat."

Seminar ini adalah upaya Polri dengan Pemerintah untuk mensosialisasikan pengguanaan media sosial secara cerdas, bijak, cermat dengan menghadirkan para pakar dalam bidangnya yang kompeten dan kredibel.

Dalam Seminar pembicara dan peserta juga sharing, berbagi pengalaman bagaimana menciptakan media sosial menjadi ruang yang sehat, produktif, positif dan sejuk untuk saling berkomunikasi.

Panitia menghadirkan perwakilan para penggiat media sisial dari berbagai komunitas dan BEM Mahasiswa perwakilan dari berbagai Perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan serangkaian kegiatan termasuk unjuk kreatifitas melawan hoaks.

"Selain itu peserta juga akan menandatangani Pakta Integritas anti hoax untuk menjaga keutuhan NKRI," jelas Brigjen Pol Drs Budi Setiawan MM, Karo Multimedia Div Humas Mabes Polri.

KEYWORD :

Hoaks Pemilu 2019 Mabes Polri Budi Setiawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :