Jum'at, 26/04/2024 17:01 WIB

Ketum GP Ansor Jelaskan Soal Gerakan Rabu Putih pada 17 April

Gus Yaqut mengatakan, gerakan itu berawal dari keprihatinan dengan maraknya hoaks dan ujaran kebencian.

Gus Yaqut, Ketua GP Ansor

Wonosobo, Jurnas.com - GP Ansor akan melakukan gerakan `Rabu Putih` pada 17 April mendatang, tepat di hari pencoblosan Pemilu 2019.

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menginstruksika anggota GP Ansor untuk berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) memakai baju putih untuk memastikan tidak ada intimidasi terhadap rakyat pemilih.

Gus Yaqut mengatakan, gerakan itu berawal dari keprihatinan dengan maraknya hoaks dan ujaran kebencian. Tindakan itu membuat masyarakat terbelah menjadi dua secara diametral.

"Jadi kalau bukan kita ya mereka. Padahal kontestasi Pemilu ini seharusnya disikapi dengan riang gembira tidak ada perseteruan tidak ada permusuhan. Karena pada prinsipnya sama, mencari pemimpin yang terbaik," kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya, di Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2019).

Dampaknya, angka golput menjadi naik karena orang menjadi takut dan memilih tidak ke TPS. Hal itu mendorong GP Ansor mencari cara memastikan partisipasi warga di pemilu tetap tinggi.

"Ketemulah Rabu Putih itu. Kemudian kita tetapkan sebagai sebuah gerakan, kita ajak seluruh komponen masyarakat. Artinya ini bukan milik Ansor saya kira. Kita lempar ini ke masyarakat agar seluruh komponen masyarakat terlibat dalam gerakan Rabu Putih ini," ujarnya.

Sejumlah konsep kegiatan sudah disiapkan. Diantaranya sebagian dari 4,7 juta kader Ansor akan difungsikan sebagai back up pengamanan aparat TNI-Polri. Sebagian lagi ditugaskan menjaga TPS mengantisipasi segala kemungkinan yang ada.

Yang tidak bertugas di sana, lanjutnya, akan menggerakkan pemilih ke TPS.

"Pemilih yang karena keterbatasan-keterbatasan tertentu sehingga tidak bisa datang ke TPS, kita ajak mereka berangkat ke TPS," imbuhnya.

Ketika ditanya kemungkinan gesekan karena Kubu Prabowo-Sandi juga menggerakkan massa yang sejenis, Gus Yaqut mengatakan hal demikian tidak perlu. Sebab berbeda pilihan bukanlah masalah buat GP Ansor. Yang dikerjakan adalah memastikan semua warga mendapatkan hak untuk memilih.

"Saya kira tidak perlu gesekan. Dan teman-teman di Banser saya kira tahu koridor ini. Mereka tidak akan mudah terpancing atau digesek, atau digosok, hingg terjadi gesekan antar pendukung," katanya.

Lalu apa beda gerakan pihaknya dengan gerakan kubu Prabowo-Sandi?

"Kita lebih santun yang jelas. Kita akan bergerak lebih santun, kita akan melakukan salat subuh berjemaah di masjid-masjid yang bisa kita akses. Kemudian kita akan berangkat bersama-sama pakai baju putih. Karena itu identitas kita, identitas kiai kami itu yang sedang berkontestasi," jawabnya.

"Kita akan jamin gerakan kita lebih santun, tidak akan ada provokasi, dan ingin mengajak warga, masyarakat riang gembira menghadapi pemilihan. Jadi tidak ada yang perlu didramitisir, ditakuti, provokasi, intimidasi," tambahnya.

Lalu di daerah mana saja? Kata Gus Yaqut, akan dilakukan utamanya di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Sebab di wilayah itu yang diduga akan tinggi tingkat golputnya.

"Mereka yang tidak mencoblos 30 persen. Kita ingin mendorong supaya turun. Kita bikin semaksimal untuk mendorong masyarakat datang ke TPS," tandasnya.

KEYWORD :

Gus Yaqut GP Ansor Gerakan Rabu Putih




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :