Sabtu, 20/04/2024 20:07 WIB

Kotak Hitam Ethiopian Airlines Tunjukkan Kesamaan Kecelakaan Lion Air

Kotak hitam pesawat Ethiopian Airlines menunjukkan kesamaan dengan kecelakaan sebelumnya di Indonesia.

Kotak Hitam (Foto: via Al Jazeera)

Ethiopia, Jurnas.com - Kementerian Transportasi Ethiopia menyebutkan, data awal yang diperoleh dari perekam data penerbangan (kotak hitam, Red) pesawat Ethiopian Airlines menunjukkan kesamaan dengan kecelakaan sebelumnya di Indonesia.

"Kotak hitam telah ditemukan dalam kondisi baik. Sehingga, kami dapat mengekstrak hampir semua data di dalam," kata Menteri Transportasi Ethiopia Dagmawit, Moges kepada wartawan, Minggu (17/3) malam.

"Paralel akan menjadi subjek studi lebih lanjut selama penyelidikan, dengan laporan awal akan diterbitkan dalam 30 hari," tambahnya.

Para pejabat mengatakan 157 orang dari 35 negara berbeda tewas ketika pesawat yang menuju Nairobi jatuh tak lama setelah lepas landas pada 11 Maret 2019.

Sejumlah negara dan maskapai penerbangan telah menerbangkan Boeing 737 MAX 8s.

Perusahaan itu kini menghadapi tantangan untuk membuktikan bahwa pesawatnya aman untuk terbang di tengah kecurigaan bahwa sensor dan perangkat lunak yang salah berkontribusi pada dua kecelakaan yang menewaskan 346 orang dalam waktu kurang dari enam bulan.

Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) mengatakan data pelacakan berbasis satelit menunjukkan, pergerakan Ethiopian Airlines Penerbangan 302 mirip dengan Lion Air Flight 610, yang menabrak Laut Jawa di Indonesia pada Oktober, menewaskan 189 orang.

Kedua pesawat itu terbang dengan perubahan ketinggian tidak menentu yang menunjukkan pilot berjuang mengendalikan pesawat. Tak lama setelah lepas landas, kedua pilot melaporkan masalah kontrol penerbangan dan mencoba kembali ke bandara tetapi jatuh.

Dalam kasus penerbangan Ethiopian Airlines, kotak hitam telah diserahkan ke badan keamanan udara BEA Prancis, yang bekerja dengan penyelidik AS dan Ethiopia untuk menentukan apa penyebab masalah tersebut.

Para pejabat AS mengatakan FAA dan agen keamanan AS NTSB belum memvalidasi data dari kotak hitam.

Fokus pada sensor

Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver yang canggih dari pesawat ini sedang dalam pengawasan. Pada penerbangan Lion Air, laporan investigasi kecelakaan awal menunjukkan data yang salah dari sensor berulang kali memicu sistem anti-stall dan kemungkinan penyebab kecelakaan itu.

FAA mengatakan pada Kamis (14/3) bahwa semua 787 MAX pesawat akan tetap di-ground hingga pemutakhiran perangkat lunak ke MCAS dapat diuji dan diinstal di semua pesawat.

Poeing mengatakan perubahan akan mencakup pembaruan pada undang-undang kontrol penerbangan, tampilan pilot, manual operasi dan pelatihan awak.

KEYWORD :

Pesawat Jatuh Maskapai Ethiopian Kecelakaan Udara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :