Saat Israel meratakan pohon-pohon milik warga Palestina
Jakarta, Jurnas.com - Buldoser Israel menghancurkan puluhan dunam dan mencabut ratusan pohon milik Palestina di tanah milik warga dari desa Bartaa, barat daya dari distrik Jenin di Tepi Barat, Senin (25/02) sore.
Menurut sumber-sumber lokal, pasukan Israel bersama dengan buldoser menyerbu daerah itu dan mulai meratakan sekitar 28 dunam (6,9 hektar) tanah. Selain itu, buldoser mencabut 300 pohon badam dan zaitun.
Dilansir Maannews, tanah yang dihancurkan itu milik Jamal Sharif Amarneh. Smeentara menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia, tujuan utama Israel, baik dalam kebijakannya di Area C, di mana lebih dari 60% tanah Palestina berada di bawah kendali penuh Israel, dan perusahaan pemukiman ilegal Israel, adalah untuk mengurangi populasi penduduk Palestina dan untuk menggantikan mereka dengan komunitas Yahudi Israel, untuk memanipulasi demografi populasi di semua Palestina yang bersejarah.
"Pergerakan pemukim Israel mengambil alih tanah Palestina, dan lebih jauh menggusur populasi lokal Palestina telah menjadi kebijakan stabil Israel sejak pengambilalihan Tepi Barat dan Yerusalem pada 1967," kata B`Tselem.
Mereka menggarisbawahi bahwa semua legislatif Israel, perencanaan, pendanaan, dan badan-badan pertahanan telah memainkan peran aktif dalam perampasan warga Palestina dari tanah mereka.
B`Tselem juga berpendapat bahwa dengan kedok pendudukan militer sementara, Israel telah menggunakan tanah itu sebagai miliknya: merampok tanah, mengeksploitasi sumber daya alam daerah itu untuk keuntungannya sendiri dan membangun pemukiman permanen.
Kelompok itu memperkirakan bahwa Israel memiliki mengusir warga Palestina dari sekitar 200.000 hektar (494.211 hektar) tanah di wilayah Palestina yang diduduki selama bertahun-tahun.
Pasukan Israel Pohon Palestina
