Jum'at, 26/04/2024 11:02 WIB

Wajah Alam Semesta Terbaru Ditemukan, Ilmuwan Kaget

Dalam temuan tersebut, ternyata alam semesta lebih luas dari perkiraan sebelumnya.

Gambaran alam semesta terbaru (Foto: AFP)

Paris, Jurnas.com – Ilmuwan baru saja menemukan wajah terbaru alam semesta yang kita huni saat ini. Dalam temuan tersebut, ternyata alam semesta lebih luas dari perkiraan sebelumnya.

Dikutip dari AFP, peta baru langit malam yang diterbitkan Selasa (19/2), memetakan ratusan ribu galaksi yang sebelumnya tidak diketahui. Gambaran ini diperoleh menggunakan teleskop yang dapat mendeteksi sumber cahaya yang tidak bisa dilihat oleh instrumen optik.

Tim internasional di balik survei ruang angkasa mengatakan, penemuan mereka memberikan secercah harapan mengenai rahasia alam semesta, termasuk lubang hitam dan evolusi sekelompok galaksi.

“Ini adalah jendela baru di alam semesta,” kata astronom di Observatorium Paris, Cyril Tasse.

“Ketika kami melihat gambar pertama kali, kami katakan, `Apa ini?` Sama sekali tidak seperti apa yang biasa kami lihat,” imbuh dia.

Lebih dari 200 astronom dari 18 negara terlibat dalam penelitian ini. Sekelompok ilmuwan menggunakan astronomi radio untuk melihat segmen langit di belahan bumi utara, dan menemukan 300.000 sumber cahaya yang sebelumnya tak terlihat sebagai galaksi jauh.

Radio astronomi memungkinkan para ilmuwan mendeteksi radiasi yang dihasilkan ketika benda langit berukuran besar saling berinteraksi.

Tim menggunakan teleskop Low Frequency Array (LOFAR) di Belanda untuk mengambil jejak radiasi (jet) atau radiasi kuno yang dihasilkan ketika galaksi bergabung. Jet-jet ini, yang sebelumnya tidak terdeteksi, dapat terdeteksi meski berjarak jutaan tahun cahaya.

“Dengan pengamatan radio kita dapat mendeteksi radiasi dari medium renggang yang ada di antara galaksi,” kata Amanda Wilber, dari Universitas Hamburg.

“LOFAR memungkinkan kita mendeteksi lebih banyak sumber-sumber ini dan memahami apa yang memberi mereka kekuatan.”

Penemuan sumber cahaya baru juga dapat membantu para ilmuwan lebih memahami perilaku salah satu fenomena ruang paling misterius, salah satunya lubang hitam.

Lubang hitam, yang memiliki tarikan gravitasi sangat kuat sehingga tidak ada yang bisa menghindarinya, memancarkan radiasi ketika mereka menelan benda bermassa tinggi, seperti bintang dan awan gas.

Tasse mengatakan teknik observasi baru akan memungkinkan para astronom untuk membandingkan lubang hitam dari waktu ke waktu, untuk melihat bagaimana mereka terbentuk dan berkembang.

“Jika Anda melihat lubang hitam aktif, jet (radiasi) menghilang setelah jutaan tahun, dan Anda tidak akan melihatnya pada frekuensi yang lebih tinggi (cahaya),” terang dia.

“Tetapi pada frekuensi yang lebih rendah mereka terus memancarkan jet ini selama ratusan juta tahun, sehingga kita dapat melihat elektron yang jauh lebih tua,” tandas Tasse.

KEYWORD :

Alam Semesta Astronomi Penemuan Ilmuwan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :