Direktur Bulog, Budi Waseso (Foto: Ist)
Bogor - Dirut Perum Bulog, Budi Waseso memastikan tidak akan ada impor beras hingga awal tahun depan. Pasalnya, stok beras hingga akhir tahun 2018 saat ini masih sekira 12 juta ton.
Demikian kata Buwas sapaan Budi Waseso saat mendampingi Menteri Pertanian (Mentan) meresmikan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian ke Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Bogor, Selasa (18/9).
"Hingga Juli tahun 2019, kita tidak perlu impor beras. Kalau hasilnya seperti ini, masa harus impor? Ini kan mubazir (sia-sia, Red) jika kita impor," jelas Buwas.
Meski begitu, Buwas berharap capaian pangan saat ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan, tapi juga ke depannya Indonesia sudah berdaulat pangan, bahkan menguasai pasar ekspor.
"Sebenarnya kita ini sudah surplus pangan. Tapi kenapa ada orang yang tidak bangga dan bahkan justru tenggelamkan surplus ini. Terus impor. Ini untuk apa? Faktanya ada hasil penelitian, kedelai impor, kualitas dan kandungan di dalamnya jauh lebih bagus kedelai lokal," terangnya.
Karena itu, Buwas yakin ke depan Sektor Pertanian Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia. Hal ini terlihat dari semangat hari ini yang dilakukan Menteri Pertanian dengan membangun Polbangtan untuk mencetak generasi muda pertanian yang unggul.
Menurutnya, program pangan saat ini sudah sesuai dengan konsep Presiden pertama Indonesia, Soekrnao dengan membangun Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Saya punya keyakinan, indonesia benar-benar menunjukkan giginya ke depan pertanian akan jaya. Saya berharap dengan mulai dilaunchingnya Polbangtan, saya yakin produk pangan kita ke depan akan jaya," terang Buwas.
"Saya harap secepatnya ada produk-produk pangan dari polbangtan sehingga kita tidak perlu impor," sambungnya. KEYWORD :Bulog Budi Waseso beras Kementan
