Trump Ancam Perang Dagang dengan China

Washington - Presiden Donald Trump mengancam Cina dengan penalti ekonomi yang semakin meningkat jika Beijing tidak menuruti permintaannya untuk mengecilkan tidak-seimbangan perdagangan AS-Cina dan menghentikan praktik ketidakadilan lainnya.

Trump mengatakan bahwa dia sedang mengarahkan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer untuk membuat daftar tambahan USD 200 miliar untuk barang-barang dari Cina dengan  tarif sepuluh persen setelah dia menyerang Cina pada Jumat dengan tarif USD 50 miliar.

Cina membalas dengan mengenakan tarif dengan besaran yang sama untuk ekspor AS, menimbulkan ketakutan akan terjadinya perang dagang, yang diperparah oleh Trump pada Senin malam.

"Cina tampaknya tidak berniat untuk mengubah praktik tidak adilnya sehubungan dengan akuisisi properti dan teknologi intelektual Amerika. Alih-alih mengubah praktiknya, sekarang Cina mengancam perusahaan, pekerja, dan petani AS yang tidak ada salah apa-apa," ucap Trump dalam sebuah pernyataan.

Tambahan tarif USD 200 miliar akan menimbulkan dampak tertentu jika Cina tidak mengubah arah dan praktik dagangnya, kata Trump.

"Kalau Cina meningkatkan tarifnya lagi, kita akan membalas aksi itu dengan mengenakan tarif tambahan USD 200 miliar terhadap barang-barang Cina," tegas Trump.

Cina merupakan mitra perdagangan terbesar ketiga AS, tapi AS memiliki defisit perdagangan barang dan jasa dengan Cina sebesar USD 385 miliar pada 2016, menurut Kantor Perwakilan Perdagangan AS.

Pada Maret, Trump mengenakan tarif 25 persen untuk baja dan sepuluh persen untuk impor aluminium, memicu perang dagang. Sebagai balasannya, Cina mengatakan bahwa negaranya akan mengenakan tarif USD 3 miliar antara 15 sampai 25 persen untuk 128 barang dari Amerika.

Pada April, Washington mengungkapkan bahwa AS akan mengenakan tarif 25 persen terhadap 1.300 barang Cina yang seharga USD 50 miliar. Beijing segera membalas dengan mengatakan bahwa negaranya akan mengenakan tarif 25 persen terhadap 106 barang Amerika yang seharga USD 50 miliar. (AA)

KEYWORD :

Perang Dagang China Amerika Serikat

Kejagung Periksa Dua Pejabat PT Timah Terkait Korupsi

KPK Sebut Biaya Distribusi APD di Kemenkes Melebihi Batas Standar

Gugatan Ditolak MK, Anies: Beri Kami Waktu

Kasus Eddy Hiariej Mandek, ICW Desak KPK Evaluasi Pejabatnya

Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Dissenting Opinion, MK Nyatakan Pemilu Ulang Sejumlah Daerah

MK Tak Temukan Korelasi Bansos dengan Kenaikan Suara di Pilpres 2024

Kementan Latih Petani Muda Asean Produksi Kelapa Sawit Berkelanjutan