Sabtu, 20/04/2024 06:08 WIB

Hanya Sembilan dari 128 Anggota PBB Tolak Resolusi Yerusalem

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya menyetujui resolusi yang meminta Amerika Serikat untuk menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Donald Trump (Foto: AFP)

Ankara - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya menyetujui resolusi yang meminta Amerika Serikat untuk menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada Kamis (21/12) waktu setempat.

Dari 193 anggota Majelis Umum PBB, sebanyak 128 anggota mendukung resolusi Yerusalem, sembilan negara menolak,  sementara 35 lainnya abstain.

Israel, Honduras, Togo, Amerika Serikat, Palau, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Guatemala menolak resolusi Yerusalem.Sementara, dua pertiga negara anggota PBB termasuk Jerman, Prancis, Italia, Belanda, Belgia, Portugal, Swiss, Swedia, Norwegia, Spanyol dan Yunani memilih untuk mendukung resolusi tersebut.

Berbeda dengan di Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat tidak memiliki hak veto di Majelis Umum. Hukum internasional memandang Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur  sebagai "wilayah yang diduduki" dan menganggap semua permukiman Yahudi yang dibangun di wilayah tersebut ilegal.

Yerusalem masih menjadi poros konflik Israel-Palestina karena orang-orang Palestina menginginkan Yerusalem Timur menjadi ibu kota Palestina pada masa mendatang. 

Resolusi tersebut menekankan bahwa  dimensi spiritual, religius dan budaya yang unik dari Yerusalem perlu dilindungi dan dilestarikan. Kemudiang mengenai status akhir Yerusalem harus diselesaikan melalui negosiasi sesuai dengan resolusi PBB yang relevan. Resolusi juga menyatakan bahwa keputusan yang mengubah status kota tersebut batal demi hukum.

Selanjutnya, resolusi tersebut juga menyerukan agar semua negara menahan diri untuk mendirikan misi diplomatik di Yerusalem.

"Seorang anggota PBB mengancam semua anggota lainnya. Kami diminta memberikan suara `tidak` atau menghadapi konsekuensinya," ujar Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada negara anggota lainnya sebelum pemungutan suara tersebut.

Pada Rabu (21/12), Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengancam akan memotong bantuan ke negara-negara yang mendukung resolusi Yerusalem. "Biarkan mereka memberikan suara melawan kita," ungkap Trump dalam rapat kabinet.

"Kita akan menghemat banyak, kita tidak peduli, tapi ini tidak seperti biasanya dimana mereka bisa memberikan suara melawan Anda dan kemudian Anda membayar mereka ratusan juta dolar," tambahnya.

Pada hari yang sama, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan bahwa ia akan mencatat nama negara-negara yang mendukung resolusi tersebut.

 

KEYWORD :

Amerika Serikat Yerusalem Israel PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :