Proses penandatanganan penyerahan bantuan kurma dari Arab Saudi oleh Menteri Sosial dan Dubes Saudi
Jakarta – Pemberian 250 ton kurma oleh pemerintah Arab Saudi melalui kedutaan besarnya merupakan hasil kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al Saud pada Maret lalu. Hal ini disambut baik oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang menilai bantuan kurma tersebut sebagai bentuk penghargaan Saudi terhadap tradisi berpuasa di Indonesia.
“Sebagian besar umat Islam di Indonesia itu memiliki tradisi berbuka puasa dengan memakan kurma. Ini merupakan salah satu apresiasi Raja Salman yang salah satunya ingin membantu kurma saat jelang bulan Ramadhan,” kata Mensos di Jakarta, Rabu (3/5).
Selanjutnya, 250 ton kurma jenis Sukkari itu akan didistribusikan oleh Kementerian Sosial, baik melalui instansinya maupun organisasi massa Islam. Dalam hal ini Nadhatul Ulama dan Muhammadiyah dikatakan akan mengambil peran dalam proses pembagian tersebut kepada orang fakir dan miskin di berbagai daerah.
“50 ton untuk Kemensos. 200 ton lagi kita serahkan kepada NU dan Muhammadiyah serta berbagai daerah lainnya,” terangnya.
Bantuan sosial dari pemerintah Arab Saudi ini merupakan kali pertama sepanjang Khofifah menjabat sebagai Menteri Sosial. Sebelumnya, Arab Saudi diketahui pernah memberikan bantuan saat Mensos dijabat oleh Salim Assegaf.
Menurut keterangan Dubes Saudi Muhammad bin al Shuhaibi, pihaknya baru bisa meluncurkan bantuan pada tahun ini, sebab pada tahun sebelumnya terdapat kekosongan di internal kedubes. Dengan demikian, Shuhaibi berharap agar bantuan tersebut bisa dilakukan setiap tahunnya.
“Kurma itu bergizi dan sangat bagus untuk orang yang berpuasa. Dengan mengawali makan kurma, selain mengikuti sunnah Rasul, juga baik untuk kesehatan,” pungkasnya.
Kementerian Sosial Khofifah Indar Parawansa Arab Saudi
