Virus itu pertama kali diidentifikasi di Wuhan pada Desember, mendorong Presiden AS Donald Trump untuk melabelinya sebagai "wabah China" dan menuduh WHO bersikap lunak terhadap Beijing.
Berbulan-bulan belajar di rumah akibat pandemi virus corona baru (Covid-19), akhirnya siswa di Kota Wuhan, China bisa kembali belajar di sekolah pada Rabu (6/5).
Milley juga berharap Pemerintah China mengizinkan tim untuk menyelidiki asal usul COVID-19 untuk membantu pengungkapan dari mana virus tersebut berasal.
Trump sedang menugaskan mata-mata untuk mencari tahu lebih lanjut asal-usul virus, yang pada awalnya disebut muncul di pasar Wuhan yang menjual hewan-hewan eksotis, tetapi sekarang diperkirakan berasal dari laboratorium penelitian virus di dekatnya.
Pompeo mengatakan setuju dengan pernyataan intelijen AS bahwa COVID-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik berdasarkan pada konsensus ilmiah yang luas.
Kementan mencatat terdapat permohonan pemeriksaan di Karantina Pertanian Belawan untuk produk samping kelapa sawit berupa janjang kosong, jangkos atau plam fiber ke China.
Dan bila saja Beijing tidak menempuh kebijakan karantina wilayah, maka China berpeluang akan mencatatkan 700.000 kasus positif.
Meski demikian, pengendalian penyakit yang ketat dan langkah-langkah pencegahan masih tetap diperlukan untuk mencegah kemungkinan adanya rebound, mengutip ahli epidemiologi Li Lanjuan.
Pejabat mengumumkan 14 kasus yang dikonfirmasi di wilayah kaya Lombardy, sementara dua kasus dilaporkan di wilayah Veneto yang berdekatan.
Dua orang di Qom dan satu lagi di Arak, ibukota provinsi di barat daya Qom positif terkena virus corona.