Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (OSO) menjadi satu-satunya calon Ketua Umum (Ketum) Partai Hanura menggantikan Wiranto.
Wakil Ketua DPR Oesman Sapta Odang (OSO) ditunjuk sebagai calon tunggal Ketua Umum Partai Hanura. Bagaimana duet OSO dan Wiranto di Hanura?
Indonesia harus berani dan bersatu melawan para penjajahan, baik di Indonesia maupun yang terjadi di Yerusalem. Sebab, segala bentuk penjajahan harus dihilangkan dari muka bumi.
Petinggi Partai Hanura memecat Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketua Umum (Ketum) dan sekaligus menunjuk Waketum Hanura Marsekal Madya (Purn) Daryanto sebagai Plt Ketum.
Partai Hanura memanas dan antar pengurus saling pecat. Sejumlah elite Partai Hanura memecat Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketum Hanura. Dan OSO balik memecat Syarifuddin Sudding dari Sekjen Hanura.
Sindiran OSO kepada Cak Imin sontak menuai respon beragam dari netizen, terutama di twitter. Sejumlah netizen menyebut Ketua DPD itu tidak mampu dalam adu gagasan, melainkan hanya melontarkan sindiran yang bernuansa persekusi.
Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) melempar sindiran kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mendapat dukungan sebagai Cawapres di Pilpres 2019.
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II dalam rangka membahas tiga hal strategis partai ke depan.
Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menyampaikan ucapan syukur atas badai yang telah dilewati. Sebab, pihak yang ingin merebut dan merusak partai telah hengkang.
Jadi Hanura betul-betul memperlihatkan berdemokrasi rakyat dari bawah karena yang hadir mayoritas adalah anggota DPC sebanyak 514 kali 3 orang ditambah ketua DPD 38 orang dan pengurus pusat sesuai dengan daftar pengurus pusat DPP yaitu 91 orang.