Pemerintah resmi luncurkan program Desa Migran Produktif (Desmigratif)
Program Desmigratif bertujuan untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja migran sejak dari desa. Program ini sengaja dihadirkan di desa-desa yang kebanyakan warganya bekerja sebagai pekerja migran atau lazim disebut desa kantong TKI.
Di hadapan 259 orang perwakilan petugas Desmigratif se-Indonesia, Hanif juga mengingatkan, masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri harus siap 3 hal. Siap mental, siap bahasa, dan siap keterampilan.
Menaker Hanif Dhakiri berharap seluruh desa kantong pekerja migran yang berjumlah sekitar 4.000 desa, mampu melaksanakan program Desmigratif (desa migran produktif) yang digagas Kementerian Ketenagakerjaan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri menyambut positif tawaran kerja sama program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) Penanaman Nasional Madani (PNM) dengan Desa Migratif Produktif (Desmigratif).
Peninjauan ini bertujuan menggali dan mendiskusikan tantangan kondisi di lapangan dalam pelaksanaan penempatan PMI
Untuk meminimalkan masyarakat terbujuk rayu calo, kata Menaker Ida, Kementerian Ketenagakerjaan telah menghadirkan program Desmigratif di daerah kantong PMI.
Dalam sambutannya, Ida Fauziyah mengatakan salah satu aspek program Desmigratif yang ingin diperkuat adalah fasilitasi pembentukan komunitas pembangunan keluarga (community parenting).
Anwar Sanusi menambahkan Desmigratif adalah program perlindungan terhadap pekerja migran sejak dari kampung halaman yang bertujuan untuk memberikan pelindungan yang komprehensif bagi PMI dan keluarganya.
Dari program desmigratif yang telah berjalan dari tahun 2016 sampai 2019 sudah terbentuk desmigratif di 402 desa.