Dalam pertimbangan banding, tim penuntut umum KPK merasa putusan hakim belum mempertimbangkan fakta yang muncul dalam persidangan.
Bimanesh sebagai dokter dinilai turut merekayasa rekam medis Novanto agar menghindari kejaran penyidik KPK.
Dikatakan Damanik, pertukaran nomor ponsel itu bertujuan agar Fredrich dapat memberikan informasi sewaktu-waktu Novanto kembali ke rumahnya.
Adu mulut itu membuat perawat rumah sakit meminta agar semua orang keluar dari lantai III rumah sakit. Termasuk penyidik dan Fredrich.
Kepada Fredrich, Reza menerangkan Novanto pingsan dan mengalami luka memar di kepala dan bagian tangan.
Fredrich menuding jaksa sengaja hanya menghadirkan saksi yang memberatkan dirinya. Menurut Fredrich, banyak keterangan saksi dalam penyidikan yang menguntungkan dirinya.
Fredrich kemudian mempersoalkan mengapa Toyibi bisa membocorkan medical record tanpa seizin pasien dan dokter yang merawatnya.
Fredrich tiba-tiba sudah berada di sana. Padahal, Lobi untuk menunggu bagi tamu berada di depan dan lumayan relatif jauh dari Tower 3.
Menurut Fredrich, kata Bimanesh, Setya Novanto mengeluh pusing dan sempoyongan pasca dirawat di Rumah Sakit Premier Jatinegara.