Setelah berdiskusi dan berkoordinasi, dr Alia mengecek kamar yang akan digunakan Novanto.
Terkait ada atau tidaknya benjolan pada bagian kepala Novanto, majelis hakim kembali memastikannya kepada Nana.
Dikatakan Indri, perintah Bimanesh terkait pemasangan infus itu memang tak ditusuk ke tangan kanan Novanto.
Saat itu, kata Indri, tiba-tiba Novanto menarik tangannya dengan cepat. Novanto malah mengelakkan tangannya disela-sela Indri mencari vena.
Fredrich didakwa bersama dengan Dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo telah melakukan rekayasa medis terhadap Novanto ketika peristiwa kecelakaan.
Kata Hafil, Bimanesh saat itu mengaku mendapat telepon dari dr Alia bahwa Novanto akan dirawat di RS Medika Permata Hijau.
Bimanesh sendiri heran mengenai pernyataan Fredrich soal skenario itu.
Bimanesh menilai hal itu tidak lazim dilakukan. Seharusnya, kata Bimanseh, brankar tidak didorong dengan cepat lantaran pasien yang sedang sakit sangat sensitif.
Menurut Fredrich, kata Bimanesh, Setya Novanto mengeluh pusing dan sempoyongan pasca dirawat di Rumah Sakit Premier Jatinegara.
Fredrich tiba-tiba sudah berada di sana. Padahal, Lobi untuk menunggu bagi tamu berada di depan dan lumayan relatif jauh dari Tower 3.