Dia dan lebih dari 800 orang ditangkap dalam acara Hari Rusia. Hukuman Navalny kemudian dikurangi menjadi 25 hari
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny ditahan oleh polisi di Moskow karena terlibat dalam aksi unjuk rasa yang mendukung pemboikotan pemilihan presiden di Rusia (Pilpres).
Pria 42 tahun itu menyelesaikan penahanan 30 hari sebelumnya pada bulan September karena mengatur unjuk rasa tidak sah di awal tahun.
Selama penahanannya, Navalny dirawat di rumah sakit untuk sementara waktu karena reaksi alergi.
Markas besar Navalny di Moskow juga digerebek oleh polisi sebelum pemilihan hari Minggu sehubungan dengan dugaan pencucian uang
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyatakan keprihatinan atas kondisi Navalny dan mengatakan dia dapat menerima perawatan di Jerman atau Prancis.
Pendukung Navalny mengklaim dia jatuh sakit setelah minum teh "beracun"; namun mereka belum memberikan bukti apapun untuk mendukung klaim tersebut.
Pendukung Navalny berulang kali mengatakan yakin Navalny diracuni, menunjukkan gejalanya serta diagnosis awal klinik Jerman.
Pemimpin oposisi Rusia Navalny jatuh sakit dalam penerbangan bulan lalu, dan dirawat di rumah sakit Siberia sebelum dievakuasi ke Berlin.
Rumah sakit, yang telah merawat Navalny sejak diterbangkan ke Jerman setelah jatuh sakit dalam penerbangan domestik Rusia bulan lalu, mengatakan kondisinya sudah membaik dan ventilasi mekanisnya dihentikan.