Sabtu, 18/05/2024 14:10 WIB
TAG : aktif
  • Cak Imin Minta Pemerintah Antisipasi Konflik Timur Tengah

    Rabu, 07/06/2017 16:27 WIB

    Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin itu, Indonesia perlu terlibat aktif dalam proses perdamaian di Timur Tengah.

  • Masak Nikmat dan Lezat Ala Shireen Sungkar

    Jum'at, 30/06/2017 15:07 WIB

    Shireen sendiri hingga saat ini semakin aktif wara wiri Jakarta-Bogor, untuk mengelola bisnis kuenya Bogor Raincake.

  • Kirim TNI Bertempur Lawan ISIS Tak Diatur UU

    Senin, 03/07/2017 22:46 WIB

    Pemerintah diminta tidak reaktif terkait rencana pengiriman pasukan TNI untuk terlibat operasi militer dalam menggempur ISIS di Marawi, Filipina Selatan.

  • Filosofi Kopi Melekatkan Chicco Jerikho pada Karakter Ini

    Jum'at, 07/07/2017 11:04 WIB

    Baginya, karakter Ben itu seperti sifat aslinya Chicco Jerikho dalam keseharian, baik dalam beraktifitas maupun bekerja.

  • INFO DPD

    OSO Minta Anggota DPD Turut Aktif Perkuat Negara Pancasila

    Jum'at, 07/07/2017 13:49 WIB

    Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) menyerukan kepada seluruh anggota DPD untuk turut aktif dalam memperkuat hadirnya negara Pancasila di tengah-tengah masyarakat.

  • INTERNASIONAL

    Jerman Tuding Iran Gunakan Produknya Kembangkan Senjata Pemusnah Massal

    Senin, 10/07/2017 07:14 WIB

    Badan Intelijen Jerman (BND) menuding Iran secara aktif mencari produk dan teknologi dari perusahaan Jerman untuk mengembangkan senjata pemusnah massal

  • REPDEM Sukses Gelar Musyawarah Nasional III

    Minggu, 23/07/2017 23:22 WIB

    REPDEM Juga Harus Mampu Membangun Organisasi yang  solid, sistematis dan terukur, melakukan Rekruitmen Masyarakat yang belum berpartai serta terlibat aktif memenangkan seluruh Agenda partai.

  • Pelanggaran HAM oleh Israel Tanggung Jawab Bersama

    Selasa, 25/07/2017 16:02 WIB

    BKSAP meminta agar pemerintah proaktif mengusulkan agar PBB mengirim tentara penjaga perdamaian ke perbatasan Palestina-Israel.

  • Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Minggu, 01/01/2017 16:09 WIB

    Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang melantik dua anggota MPR RI Pengganti Antar Waktu yakni,Drs.Erwin TPL Tobing dan Jimmy Demianus IJIE dari Fraksi PDI-P mewakili Kalimantan Barat dan Papua Barat pada 26 Juli, di Ruang Delegasi, Plaza Nusantara, Gedung MPR,DPR dan DPD,Jakarta Selatan.

    Erwin Tobing menggantikan dr Karolin Margret Natasa yang mengundurkan diri dari keanggotaan DPR RI fraksi PDI-P dan terpilih menjadi Bupati Landak, Kalimantan Barat. Sementara, Jimmy Demianus IJIE, anggota MPR sisa masa jabatan tahun 2014 - 2019 mewakili PDI-P dari daerah pemilihan Papua Barat. Pelantikan ini dilakukan dalam rangka melaksanakan peraturan MPR RI agar para anggota dilantik mengucapkan sumpah dan janji sebagai anggota MPR pengganti antar waktu.

    Oesman Sapta mengatakan, Erwin yang merupakan mantan petinggi Polri dan Jimmy merupakan anggota aktivis yang kaya akan kreativitas dan wawasan akan melaksanakan tugas kenegarawanan, dimana di lembaga MPR tempat berkumpul mereka yang mewakili kepentingan MPR, DPR, dan DPD. "Dari sisi konstitusional dan moral, setiap anggota MPR dalam berpolitik harus berpolitik kebangsaan," kata Oso, panggilan akrab Osman Sapta.

    Oso menyebutkan, kita boleh berbeda dari asal daerah atau berbeda dari asal fraksi, tapi ketika lembaga pemusyawaratan ini tujuan kita hanya satu yakni, Indonesia kita cita-citakan. " Indonesia yang memberikan jaminan setiap umat beragama dapat melaksanakan ibadahnya. Indonesia yang dicita-citakan memberi rasa keadilan bagi setiap warganegara dan Indonesia yang dicita-citakan tidak menciptakan kesenjangan dalam program pembangunan di seluruh wilayah Indonesia," paparnya.

    Dikatakan Oso, selama ini dipahami bahwa pembangunan hanya berpusat di Pulau Jawa saja, telah menimbulkan kesenjangan dan sebagian masyarakat terusik rasa nasionalismenya. Namun patut kita bersyukur pada pemerintah saat ini bahwa praktek pembangunan yang tersentral di Pulau Jawa sudah tidak terjadi lagi.

    "Seperti pembangunan wilayah perbatasan di Kalimantan dan pembangunan pabrik-pabrik di Papua, serta perbedaan harga minyak yang Rp 80 ribu di Papua, menjadi sama harganya dengan di Jakarta hanya Rp 8000."

    Menurut Oso, tugas politik kebangsaan kita dalam menghilangkan kesenjangan sudah tidak seberat dulu lagi, tapi kesenjangan rasa kebangsaan di sebagian masyarakat kita masih jadi beban berat bagi. Ada sebagian masyarakat kita yang lengah, yang menurun dan bahkan menghilang rasa nasionalisme. Hal inilah yang bisa mengancam NKRI."Indonesia tidak mungkin makmur bila tidak ada kemakmuran di daerah-daerah," kata Oso.

    Ia mengajak anggota MPR yang baru dilantik, setelah aktif di masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalisme, selain juga yang utama melakukan sosialisasi 4 pilar dan menggunakan momentum apapun untuk memperkuat persatuan di Indonesia. "Mari jadikan lembaga MPR agar menjaga ideologi dan konstitusi serta mengawal cita-cita bangsa," ujarnya mengakhiri.

  • SKK Migas

    Menggaet Produk Lokal, Solusi Cerdas Migas Indonesia

    Minggu, 30/07/2017 08:46 WIB

    SKK Migas mengharapkan kerja sama aktif pengusaha (mitra kerja) dalam menciptakan produk dalam negeri yang berkualitas.