Pasien itu langsung dioperasi sesar setelah dokter tak mendengar detak jantung bayi. Beruntungnya bayi itu dihidupkan kembali berkat upaya petugas medis Turki.
Menurut PBB, bentrokan antara militer Myanmar dan tentara Arakan terus berlangsung selama beberapa hari terakhir setelah serangan oleh Tentara Arakan di pos-pos polisi
Etnis Rohingnya itu akan di penjara jika kembali ke Bangladesh.
Menuntut pelaku mempertanggungjawabkan kejahatan mereka diperlukan sebelum para pengungsi yang melarikan diri dari negara itu kembali.
FRC mengatakan, konferensi dua hari itu akan dihadiri para cendekiawan terkenal dunia, utusan PBB, aktivis dan pengungsi, akan menyerukan akuntabilitas dan perlindungan bagi minoritas nasional di Burma, juga dikenal sebagai Myanmar.
Pelapor khusus PBB untuk Myanmar menekankan bahwa situasi hak asasi manusia di Rakhine terus memburuk.
April lalu, Duterte juga menyebut tindakan keras militer terhadap komunitas Rohingya di Negara Bagian Rakhine Myanmar sebagai genosida.
Haque menuduh Myanmar hanay mengumbar "janji kosong dan berbagai pendekatan penghalang" selama negosiasi pengembalian.
Baru-baru ini, militer telah berperang melawan kelompok bersenjata lain, Angkatan Darat Arakan, yang menarik sebagian besar anggota baru dari populasi etnis Rakhine.
Sekitar 18.000 perempuan Rohingya diperkosa oleh tentara dan polisi Myanmar dan lebih dari 115.000 rumah Rohingya dibakar sementara 113.000 lainnya dirusak.