Kamis, 02/05/2024 15:47 WIB
TAG : Beragama
  • Ketika Ibadah Gereja di Depan Istana Negara

    Minggu, 09/07/2017 18:34 WIB

    Ketika kebebasan untuk menjalankan ibadah bagi umat beragama dilarang, maka apakah pasal 29 UUD 1945 tentang kebebasan beragama masih relevan?

  • Fatayat NU Tolak Aksi Intoleransi, Pancasila jadi Amunisi

    Senin, 24/07/2017 15:10 WIB

    Aksi intoleransi antar umat beragama seperti kasus penistaan agama di Indonesia yang kian marak menjadi perhatian kalangan umat Islam.

  • Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Minggu, 01/01/2017 16:09 WIB

    Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang melantik dua anggota MPR RI Pengganti Antar Waktu yakni,Drs.Erwin TPL Tobing dan Jimmy Demianus IJIE dari Fraksi PDI-P mewakili Kalimantan Barat dan Papua Barat pada 26 Juli, di Ruang Delegasi, Plaza Nusantara, Gedung MPR,DPR dan DPD,Jakarta Selatan.

    Erwin Tobing menggantikan dr Karolin Margret Natasa yang mengundurkan diri dari keanggotaan DPR RI fraksi PDI-P dan terpilih menjadi Bupati Landak, Kalimantan Barat. Sementara, Jimmy Demianus IJIE, anggota MPR sisa masa jabatan tahun 2014 - 2019 mewakili PDI-P dari daerah pemilihan Papua Barat. Pelantikan ini dilakukan dalam rangka melaksanakan peraturan MPR RI agar para anggota dilantik mengucapkan sumpah dan janji sebagai anggota MPR pengganti antar waktu.

    Oesman Sapta mengatakan, Erwin yang merupakan mantan petinggi Polri dan Jimmy merupakan anggota aktivis yang kaya akan kreativitas dan wawasan akan melaksanakan tugas kenegarawanan, dimana di lembaga MPR tempat berkumpul mereka yang mewakili kepentingan MPR, DPR, dan DPD. "Dari sisi konstitusional dan moral, setiap anggota MPR dalam berpolitik harus berpolitik kebangsaan," kata Oso, panggilan akrab Osman Sapta.

    Oso menyebutkan, kita boleh berbeda dari asal daerah atau berbeda dari asal fraksi, tapi ketika lembaga pemusyawaratan ini tujuan kita hanya satu yakni, Indonesia kita cita-citakan. " Indonesia yang memberikan jaminan setiap umat beragama dapat melaksanakan ibadahnya. Indonesia yang dicita-citakan memberi rasa keadilan bagi setiap warganegara dan Indonesia yang dicita-citakan tidak menciptakan kesenjangan dalam program pembangunan di seluruh wilayah Indonesia," paparnya.

    Dikatakan Oso, selama ini dipahami bahwa pembangunan hanya berpusat di Pulau Jawa saja, telah menimbulkan kesenjangan dan sebagian masyarakat terusik rasa nasionalismenya. Namun patut kita bersyukur pada pemerintah saat ini bahwa praktek pembangunan yang tersentral di Pulau Jawa sudah tidak terjadi lagi.

    "Seperti pembangunan wilayah perbatasan di Kalimantan dan pembangunan pabrik-pabrik di Papua, serta perbedaan harga minyak yang Rp 80 ribu di Papua, menjadi sama harganya dengan di Jakarta hanya Rp 8000."

    Menurut Oso, tugas politik kebangsaan kita dalam menghilangkan kesenjangan sudah tidak seberat dulu lagi, tapi kesenjangan rasa kebangsaan di sebagian masyarakat kita masih jadi beban berat bagi. Ada sebagian masyarakat kita yang lengah, yang menurun dan bahkan menghilang rasa nasionalisme. Hal inilah yang bisa mengancam NKRI."Indonesia tidak mungkin makmur bila tidak ada kemakmuran di daerah-daerah," kata Oso.

    Ia mengajak anggota MPR yang baru dilantik, setelah aktif di masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalisme, selain juga yang utama melakukan sosialisasi 4 pilar dan menggunakan momentum apapun untuk memperkuat persatuan di Indonesia. "Mari jadikan lembaga MPR agar menjaga ideologi dan konstitusi serta mengawal cita-cita bangsa," ujarnya mengakhiri.

  • Warta MPR

    Ketua MPR: Hentikan Saling Menista

    Jum'at, 04/08/2017 20:42 WIB

    Perbedaan adalah kekayaan Indonesia dan keberagaman sudah menjadi identitas yang tidak perlu lagi diperdebatkan apalagi menjadi sumber konflik.

  • Menpora:Rawat Kebhinekaan dengan Kirab Pemuda Nusantara

    Sabtu, 12/08/2017 19:28 WIB

    Indonesia membutuhkan pendidikan tentang kebhinekaan yang mengajarkan indahnya keberagaman kepada pemuda sejak dini.

  • Nama Ibu Jokowi Diabadikan Jadi Asrama Ponpes di Jember

    Minggu, 13/08/2017 05:00 WIB

    Presiden mengingatkan perlunya menjaga kerukunan antarwarga bangsa di Indonesia di tengah keberagaman.

  • Internasiona

    PBB Desak Stakeholder di Myanmar Akhiri Kekerasan Rohingya

    Kamis, 14/09/2017 07:27 WIB

    PBB Antonio Guterres mendesak pihak berwenang di Myanmar menghentikan kekerasan etnis Rohingya yang mayoritas beragama Budha.

  • Kejurnas Silat Piala Presiden 2017 Digelar di Surabaya

    Kamis, 28/09/2017 23:02 WIB

    Pelestarian cabor silat yang merupakan olahraga asli Indonesia, bisa dijadikan benteng untuk menyatukan keberagaman NKRI. 

  • Kemenpora Gerakkan Pemuda Membaca Kitab Suci

    Minggu, 01/10/2017 20:55 WIB

    Menpora juga menyebutkan bahwa keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia adalah suatu keistimewaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dengan baik. 

  • Ketua MPR: Pancasila Adalah Jembatan Untuk Merangkul Semua

    Senin, 02/10/2017 18:30 WIB

    Sebagai negara dengan keberagaman suku bangsa, ras, dan agama, bangsa Indonesia harus menjaga persatuan dan keutuhan bangsa