penetapan tersangka terhadap Ambroncius Nababan, selaku pimpinan relawan Calon Presiden Joko Widodo-Makruf Amin dapat menjadi tonggak kembalinya kepercayaan masyarakat kepada netralitas dan profesionalitas Polri.
Kejadian tewasnya salah seorang tahanan Polresta Balikpapan, yakni Herman merupakan tamparan keras bagi komitmen “Presisi” yang digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Beberapa waktu lalu, Polisi meluncurkan aplikasi Dumas (Pengaduan Masyarakat) Presisi atau E-dumas yang diperuntukkan pada masyarakat untuk membuat laporan langsung secara online.
Wakil Ketua Komisi III asal Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni menyampaikan penghargaan. Menurutnya, Kapolri telah bekerja dengan sangat baik demi merealisasikan program prioritas dan andalannya tersebut.
Polri harus memastikan tidak ada ketentuan yang diskriminatif, yang dapat menghambat pengembangan sumber daya Polri.
Ini sama aja mengotori Presisi pak Kapolri.
Progam presisi ini kan jelas ya, pesan yang termuat adalah meminimalisir kontak fisik antara petugas di lapangan dengan warga, sehingga konflik of interest bisa dihindari atau tercegah.
Hal ini menjadi langkah tegas Kapolri sebagai bentuk komitmen Institusi Polri terhadap konsep presisi.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyampaikan betapa pentingnya peran Polisi Wanita (Polwan) di institusi Polri.
Datang ke masyarakat dengarkan apa yang mereka inginkan. Bila perlu kumpul masyarakat tingkat Polsek, Polres, Polda. Sehingga tahu apa yang harus ditingkatkan. Akan muncul trust dari masyarakat.