WHO menobatkan Indonesia sebagai negara kedua dari 30 negara wilayah endemis dengan kasus DBD terbesar.
Vaksin Dengue, menjadi elemen penting dalam salah satu strategi pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan Pemerintah untuk mewaspadai lonjakan kasus demam berdarah di Tanah Air.
Perusahaan farmasi Takeda Pharmaceutical Company Limited (Takeda) menyampaikan pengajuan regulasi atas vaksin demam berdarah dengue (TAK-003) kepada lembaga obat-obatan Eropa, European Medicines Agency (EMA).
Takeda Pharmaceutical Company Limited (Takeda) mengumumkan bahwa kandidat vaksin demam berdarah dengue (DBD) Takeda (TAK-003) mampu mencegah penyakit DBD hingga 62 persen.
Kasus ini jangan dianggap sepele. Angka tersebut cukup tinggi dan perlu diwaspadai. Apalagi kondisi saat ini banyak kejadian banjir atau genangan air, yang bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk penyebab DBD.
Syarief Hasan mengatakan, selama ini seluruh elemen bangsa Indonesia sedang fokus menghadapi pandemi Covid-19 sehingga kurang mewaspadai wabah penyakit lainnya.
Gus Muhaimin Minta Pemerintah Optimalkan Rumah Sakit dan Faskes
Potensi Ancaman Peningkatan Kasus DBD Harus Segera Diantisipasi
Vaksinasi demam berdarah dengue direkomendasikan oleh asosiasi-asosiasi medis