Pendukung Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi mengumumkan, mereka telah mengumpulkan lebih dari 12 juta tanda yang meminta El-Sisi untuk untuk kembali bertarung pada pemilihan presiden (Pilpres) tahun depan.
Kesepakatan itu terjadi saat Putra Mahkota Mohammed bin Salman bertemu dengan Presiden Abdel Fattah al -Sisi di Kairo, Minggu (4/2) waktu setempat.
Menurut kepala komisi Lashin Ibrahim, al-Sisi menang telak dengan perolehan suara 97,8 persen.
Kesepakatan itu dicapai selama pertemuan di ibukota Aljazair pada Senin malam antara Menteri Luar Negeri Aljazair Abdelkader Messahel, mitra Mesir-nya Sameh Shoukry dan mitra Tunisia Khemaies Jhinaoui
Hazem Abdel-Azim digrebek dari rumahnya di pinggiran Kairo pada Sabtu (26/5) malam. Ia dituduh menyebarkan berita palsu dan milik kelompok terlarang.
Aliansi 25-30, blok dari sejumlah kecil anggota parlemen oposisi, menuntut agar Sisi membatalkan kebijakan yang dapat merugikan kelas bawah dan menengah.
Menurut Karim Kamal, kepala Persatuan Umum Koptik untuk Tanah Air, sebuah LSM di Mesir, penunjukan Mikhail menunjukkan Mesir telah memasuki "era baru".
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor al-Sisi pada Kamis, pertemuan baru-baru ini juga membahas cara menghidupkan kembali proses perdamaian Palestina-Israel yang macet.
Komedian Abdel ternyata anak tonkrongan dan anak gaul saat masih remaja. Ini buktinya.
Pembatalan pertemuan itu kemungkinan sinyal bahwa Bouteflika kembali akan mencalonkan diri untuk yang kelima kalinya dalam pemilihan presiden tahun depan.