Presiden AS, Donald Trump menyamakan perang melawan ekstremisme Islam sama dengan pertempuran melawan baik dan jahat, bukan agama yang berbeda.
Kebijakan tersebut bertujuan melindungi keamanan nasional Kerajaan terhadap ancaman terorisme dan ekstremisme.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akan berkerja sama dengan Saudi dalam memerangi ekstremisme di wilayah tersebut.
Satu sisi mempromosikan ekstremisme di negara-negara Muslim, dan di sisi lain, membatasi warga negaranya sendiri memasuki wilayahnya.
Tanggung jawab memberantas terorisme dan ekstremisme, terletak pada seluruh masyarakat internasional.
Presiden Emmanuel Macron meyerahkan list organisasi ekstremisme ke Arab Saudi setelah putra mahkota Saudi berjanji akan memotong dana ke para militan.
Pria yang berusia 32 tahun juga berbicara tentang ancaman yang ditimbulkan oleh Iran dan kuasanya di seluruh wilayah, serta reformasi yang dilakukan di Kerajaan melawan ekstremisme.
Guterres juga menegaskan kembali dukungan PBB kepada pemerintah dan rakyat Indonesia dalam memerangi dan mencegah terorisme, dan ekstremisme kekerasan
Satu juta Muslim Uighur diperkirakan berada di tahanan di "pusat kontra-ekstremisme" di wilayah barat jauh China, kata wakil ketua Gay Gay McDougall dari komite anti-diskriminasi PBB.
Perwakilan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei di Irak, Seyyed Mojtaba Hosseini mengatakan bahwa pembentukan kamar-kamar pemikiran adalah penting untuk melawan negara yang arogan.