Ribuan warga di Lanao melarikan diri bersamaan dengan kedatangan tentara darat, yang membawa senjata berat dan kendaraan lapis baja untuk mengusir gerilyawan dari balai kota.
Sosok yang diburu itu berasal dari kelompok pemberontak Maute yang dilaporkan memiliki hubungan dengan kelompok yang menyebut diri Negara Islam (ISIS).
Guna menghindari kecurigaan pasukan Maute, Norodin mengajarkan mereka berteriak Allahu Akbar (Tuhan Maha Besar) saat melalui pos-pos penjagaan.
Tujuh WNI disebut ikut terlibat dalam kelompok militan Maute yang menyerbu Kota Marawi, Filipina Selatan.
Militer Filipina merilis rekaman udara yang menunjukkan milisi Maute menjarah rumah-rumah dan tempat-tempat lain di Marawi.