Selasa, 10/12/2024 02:57 WIB

Norodin Alonto Lucman, Penyelamat Warga Kristen di Malawi

Guna menghindari kecurigaan pasukan Maute, Norodin mengajarkan mereka berteriak Allahu Akbar (Tuhan Maha Besar) saat melalui pos-pos penjagaan.

Norodin Alonto Lucman (tengah), tokoh muslim penyelamat warga Kristen di Marawi, Filipina.

Marawi - Dua minggu sejak kelompok bersenjata mengibarkan bendera ISIS di Marawi, pemerintah Filipina belum berhasil meredam kelompok ekstrem yang ingin membentuk negara khilafah ini.

Menurut data pemerintah Filipina, sejauh ini 1.545 warga sipil telah diselamatkan dari Marawi, kota yang berpenduduk 200.000 jiwa itu.

Korban sipil yang tewas berkisar antara 20 sampai 38 orang sementara anggota kelompok militan yang tewas 134 orang dan 39 tentara pemerintah. 

Di balik peristiwa itu, ada cerita inspiratif di tengah gelombang pengungsian warga kota Marawi di Filipina selatan yang dikuasai kelompok Maute.

Seorang pemuka Muslim, Norodin Alonto Lucman, dipuji karena membantu menyelamatkan dan mengevakuasi puluhan warga Kristen. Namanya diberitakan di seluruh dunia dan menjadi viral di media sosial.

Kelompok Maute menghancurkan banyak gedung dan menyandera pastor Katolik di Marawi, kota dengan penduduk Islam terbesar di negara berpenduduk mayoritas Katolik.

Dalam gelombang pengungsian ini, sejumlah warga Muslim melindungi pemeluk Kristen di rumah-rumah mereka dan membantu mereka mengungsi.

Norodin sempat menyembunyikan lebih dari 70 pemeluk Kristen di rumahnya sebelum membantu mereka menyelamatkan diri akhir Sabtu lalu (03/06/2017).

Guna menghindari kecurigaan pasukan Maute, Norodin mengajarkan mereka berteriak Allahu Akbar (Tuhan Maha Besar) saat melalui pos-pos penjagaan.

Ia mengatakan warga Muslim mempertaruhkan hidup mereka untuk melindungi rekan-rekan Kristiani mereka. Bahkan Norodin mengaku mengenal kelompok Maute yang mendatangi rumahnya dan meyakinkan mereka untuk pergi.

"Mereka datang untuk kedua kalinya (ke rumah) dengan komandan Maranao, orang berpangkat tinggi di kelompok Maute. Sejak itu tak ada yang mengganggu saya lagi. Kekhawatiran kami adalah bom, yang jatuh di dekat rumah-rumah dan juga pertempuran yang terjadi di dekat rumah kami," kata Norodin seperti dilaporkan BBC.

Mereka yang melarikan diri termasuk guru-guru dari Dansalan College, sekolah protestan yang dibakar pada hari pertama pertempuran.

Pejabat Filipina mengatakan di antara beberapa ratus militan yang menguasai Marawi pada 23 Mei lalu, termasuk 40 orang asing dari Indonesia dan Malaysia serta pejuang dari India, Arab Saudi, Moroko dan Chechnya. 

Banyak yang memuji langkah Norodin menyelamatkan warga Kristen Marawi melalui media sosial media di Filipina ANC.

Sejumlah pujian termasuk akun atas nama Marce Delos Santos yang menulis, "Terima kasih Norodin Lucman, Semoga Allah memberi ganjaran atas kebaikanmu," dan Bernard Martin yang menyatakan, "Pujian untuk Muslim yang baik dan matilah kau teroris," serta Henry Borbon Hernandez yang menulis singkat, "Inilah Islam."

 

KEYWORD :

Norodin Alonto Lucman Maute tokoh muslim filipina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :