Selasa, 08/10/2024 03:12 WIB

Korsel Tolak Perluasan Google Maps

Setelah Rusia menolak kehadiran LinkedIn, kini giliran Korea Selatan (Korsel) yang menolak permintaan Google Alphabet Inc.

Illustrasi (foto: WSJ)

Seoul - Setelah Rusia menolak kehadiran LinkedIn, kini giliran Korea Selatan (Korsel) yang menolak permintaan Google Alphabet Inc. untuk memperluas jelajah data peta digital. Langkah ini akan membatasi peran raksasa teknologi asal AS tersebut di Korsel.

Otoritas Seoul mengungkapkan telah menolak permintaan Google setelah mempertimbangkan bahwa ekspor data peta ke luar negeri dapat membahayakan keamanan negara terhadap Korea Utara, dengan mengekspos informasi tentang militer dan berbagai fasilitas penting lainnya.

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan mewakili pemerintah menyatakan keputusan ini mewakili suara delapan lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Luar Negeri-Urusan Negara, Kementerian Perdagangan dan Divisi Intelijen Nasional. Google disebut kerap tidak menerima saran pemerintah dalam menangani masalah keamanan. Meski demikian, pemerintah tetap membuka kesempatan kepada perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California tersebut untuk komunikasi lebih lanjut.

Juru bicara Google, Taj Meadows menyayangkan pemblokiran ini. Menurutnya, Google selama ini selalu bersikap kooperatif dengan pemerintah terkait masalah keamanan.

"Kami kecewa dengan keputusan ini. Padahal kami selalu memerhatikan masalah keamanan dengan serius," ujar Taj sebagaimana dilansir dari WSJ, Jumat (18/11).

Korea Selatan memang bukan pangsa pasar yang besar bagi Google, namun Negeri Gingseng tersebut menjadi pengguna aplikasi Google tertinggi, sebanyak 98% smartphone yang terkoneksi internet, menurut riset TNS.

KEYWORD :

Korsel tolak Google Maps Korea Selatan Google Maps




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :