
Produsen mobil Renault
Beijing, Jurnas.com - Perusahaan otomotif Prancis, Renault SA ingin menghidupkan kembali bisnis di China, dengan membentuk usaha patungan kendaraan hybrid bersama Geely Holding Group.
Kedua perusahaan telah menandatangani perjanjian kerangka kerja untuk mendirikan usaha patungan, untuk membuat dan menjual mobil hybrid bermerek Renault di China, dengan menggunakan teknologi, rantai pasokan, dan fasilitas manufaktur Geely, sementara Renault akan fokus pada penjualan dan pemasaran.
Dikutip dari Reuters pada Senin (9/8), sebagai bagian dari kemitraan, kedua pembuat mobil juga sepakat untuk mengeksplorasi lokalisasi bersama kendaraan hibrida merek Lynk & Co-Geely di Korea Selatan, di mana Renault telah memproduksi dan menjual mobil selama lebih dari dua dekade.
Target pasar ini awalnya hanya akan fokus pada China dan Korea Selatan, tetapi ada kemungkinan akan diperluas untuk mencakup pasar Asia.
Geely dan Renault juga sedang mengembangkan mobil baterai listrik dalam rangka menopang usaha tersebut.
Bagi Geely, usaha patungan baru terbaru ini akan memperkuat strategi kemitraan dengan pembuat mobil lain, guna berbagi teknologi, rantai pasokan, dan manufaktur, yang mengurangi biaya pengembangan EV dan teknologi mobilitas masa depan lainnya.
Bagi Renault, kemitraan ini akan membantu produsen mobil Prancis membangun kembali kehadirannya di China, setelah mengakhiri usaha patungan dengan Dongfeng Motor Group pada 2020.
Renault Geely Joint-Venture Perusahaan Otomotif