Kamis, 25/04/2024 07:01 WIB

Demo Anti Pemerintah di Thailand Berujung Bentrok

Ratusan petugas polisi dengan perlengkapan anti huru hara menutup jalan dekat Monumen Kemenangan di ibu kota Bangkok, dengan kontainer dan menggunakan meriam air, gas air mata, dan peluru karet, untuk menghentikan pawai menuju Gedung Pemerintah, kantor Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.

Demo anti pemerintah di Bangkok, Thailand (Foto: Reuters)

Bangkok, Jurnas.com - Lebih dari seribu pengunjuk rasa anti-pemerintah Thailand, bentrok dengan polisi pada Sabtu (7/8), usai berdemonstrasi menentang kegagalan pemerintah menangani wabah virus corona dan dampaknya terhadap perekonomian.

Ratusan petugas polisi dengan perlengkapan anti huru hara menutup jalan dekat Monumen Kemenangan di ibu kota Bangkok, dengan kontainer dan menggunakan meriam air, gas air mata, dan peluru karet, untuk menghentikan pawai menuju Gedung Pemerintah, kantor Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.

"Gas air mata dan peluru karet digunakan untuk pengendalian massa. Tujuan kami adalah menjaga ketertiban," kata Krisana Pattanacharoen, juru bicara polisi, kepada wartawan dikutip dari Reuters. Dia menambahkan, para demonstran melemparkan bom pingpong, batu dan kelereng.

Puluhan pengunjuk rasa terlihat dibawa dengan sepeda motor dan ambulans. Pusat Medis Darurat Erawan mengatakan setidaknya dua warga sipil dan tiga petugas terluka.

"Kami ingin Prayuth mengundurkan diri karena orang-orang tidak mendapatkan vaksin," kata seorang pengunjuk rasa pria berusia 23 tahun, yang hanya menyebut nama depannya `Aom`, karena takut akan akibatnya.

"Kami tidak punya pekerjaan dan penghasilan, jadi kami tidak punya pilihan selain protes," sambung dia.

Sekitar 6 persen populasi Thailand dari total lebih 66 juta telah divaksinasi penuh, dan sebagian besar wilayah negara termasuk Bangkok memberlakukan jam malam. Pertemuan lebih dari lima orang saat ini dilarang.

Meskipun demikian, protes jalanan terhadap pemerintah telah diadakan dalam beberapa minggu terakhir oleh beberapa kelompok, termasuk mantan sekutu politik Prayuth, karena frustrasi meningkat atas pengelolaan krisis kesehatannya.

KEYWORD :

Demo Anti Pemerintah Thailand Bangkok Bentrokan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :