Kamis, 02/05/2024 05:07 WIB

PUPR Lanjutkan Pembangunan Sodetan Ciliwung-BKT

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan sodetan ini akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung, dengan mengalirkan air sebesar 60 m3/detik ke Banjir Kanal Timur (BKT), saat Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 m3/detik.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimoeljono (Foto: Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Guna mengurangi luapan air Sungai Ciliwung yang kerap memicu banjir, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan terowongan atau sodetan dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT). Pada 2021 ini, proyek sodetan Ciliwung dilanjutkan sepanjang 549 meter, sehingga total panjang sodetan nantinya 1,26 kilometer.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan sodetan ini akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung, dengan mengalirkan air sebesar 60 m3/detik ke Banjir Kanal Timur (BKT), saat Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 m3/detik.

"Sehingga Insya Allah akan mengurangi risiko banjir pada beberapa kawasan di hilir Sungai Ciliwung, misalnya Kampung Melayu dan Manggarai," kata Menteri PUPR saat meninjau lokasi pembangunan Sodetan Sungai Ciliwung bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada Rabu (4/8/2021).

Menurut Menteri Basuki, pembangunan lanjutan sodetan Ciliwung mengalami perubahan trase, sehingga mengurangi panjang terowongan 113 meter dari panjang semula 662 meter menjadi 549 meter saja.

Saat ini pekerjaan sodetan akan segera dimulai dan menyisakan pembebasan enam bidang tanah seluas 10.494 m2, yang akan dieksekusi oleh Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.

"Kalau pembebasan lahan sudah selesai, maka berdasarkan pengalaman sebelumnya, konstruksinya bisa selesai lebih cepat," imbuh dia.

Pada 2015 lalu, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 550 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan dinding penahan tanah Kali Cipinang.

Pada 2021, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke BKT sepanjang 714 meter, yang terdiri dari Zona A berupa bangunan permanen inlet open channel 165 meter dan normalisasi Sungai Ciliwung, Zona B berupa terowongan ganda sodetan dari inlet ke arriving shaft 549 meter, dan dan Zona D normalisasi Kali Cipinang dan KBT.

Proyek Sodetan Sungai Ciliwung merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta dari hulu hingga hilir. Di bagian hulu, Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan 2 bendungan kering (dry dam) di Kabupaten Bogor yakni Bendungan Ciawi dengan kapasitas tampung 6,05 juta m3 dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,68 juta m3. Progres kedua bendungan ini sudah di atas 75% dan ditargetkan selesai November 2021.

Selanjutnya, di bagian tengah dikerjakan normalisasi Sungai Ciliwung sejak tahun 2013 hingga 2017 sepanjang 16,2 km dari total 33,7 km. Mulai tahun 2021 dilanjutkan pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 1,2 km dan pengadaan tanah. Kemudian pembangunan Stasiun Pompa Ancol Sentiong kapasitas 50 m3/detik dilaksanakan tahun 2020-2022 dengan biaya Rp437,6 miliar serta pembangunan sodetan Sungai Ciliwung menuju BKT sepanjang 1,26 km yang sudah kontrak sejak 30 Juli 2021.

KEYWORD :

Banjir Kanal Timur BKT Sungai Ciliwung Menteri PUPR Basuki Hadimuljono




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :