Selasa, 01/07/2025 15:11 WIB

PILKADA DKI JAKARTA

LSI: Kampanye Kritis Hal Biasa

Negative campaign atau kampanye kritis menjadi sesuatu hal yang biasa dilakukan dalam setiap kontestasi pelaksanaan Pilkada saat kampanye.

Peneliti Eksekutif LSI, Adjie Alfaraby

Jakarta - Negative campaign atau kampanye kritis menjadi sesuatu hal yang biasa dilakukan dalam setiap kontestasi pelaksanaan Pilkada saat kampanye.

Peneliti Eksekutif Lingkar Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby mengatakan, pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta bisa menjadi contoh pelopor bagi pelaksanaan Pilkada di daerah-daerah lain.

"Diharapkan Pilkada DKI bisa menjadi contoh untuk menjadi pemilu yang modern, dimana kampanye kritis (negative campaign) menjadi sesuatu hal yang biasa," kata Adjie, dalam acara diskusi bertejuk `Hitam Putih Pilkada DKI`, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/11).

"Maksudnya, dimana satu calon menyerang calon lain atas dasar fakta yang menjadi kekurangan rival calon tersebut, baik dari kebijakan maupun dari prilakunya bisa dilakukan secara terbuka," tambah dia.

Sebab, sambung Adjie, selama ini justru kampanye kritis cenderung belum bisa diterima atau tidak menjadi sesuatu hal biasa dan terbuka, sehingga black campaign justru menjadi sarana yang paling diminati untuk menyerang lawan calon kandidat tertentu.

"Selama ini, negative campaign tidak bisa dilakukan, lantaran ketika itu dilakukan lebih sering menimbulkan sikap anarkis baik dari massa relawan ataupun pendukung calon yang diserang melalui kampanye kritis secara terbuka," tandasnya.

KEYWORD :

Pilkada DKI Jakarta Pilgub DKI Jakarta Ahok-Djarot Agus-Sylvi Anies-Sandi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :