Anggota Komisi X DPR, Puti Guntur Soekarno
Jakarta - Transformasi pengelolaan dan pola baru hubungan antar negara dan bangsa secara utuh perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan cita-cita Bung Karno. Sehingga tidak parsial atau berdiri sendiri.
Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno menilai, hal itu sejalan dengan gagasan Bung Karno dalam pidatonya berjudul `To Build the World a New` pada sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1960."Bangunan tata dunia baru tersebut membutuhkan transformasi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hukum yang konstruktif demi terwujudnya kemanusiaan dan keadilan sosial bagi setiap warga ditiap negara dan semua penduduk dunia," kata Puti, di Jakarta, Selasa (11/8).Lebih jauh, cucu Bung Karno itu menjelaskan, Pancasila haruslah dimengerti sebagai ideologi yang memiliki semangat menentang kesenjangan dan ketimpangan di dunia yang diakibatkan eksploitasi berlebihan yang dijalankan oleh kapitalisme global.Baca juga :
Apa Itu Hari Kesaktian Pancasila? Ini Sejarahnya
Puti menyatakan, hal ini juga telah ditekankan saat menghadiri simposium bertema "Refleksi Pemikiran Soekarno dari Masa Kini Abad ke-21” di Pusat Studi Asia–Jepang, Program Pasca Sarjana, Universitas Kokushikan, Kamis 3 November 2016 lalu."Saya awali pidato dengan mengutip kata-kata Sukarno, Presiden Republik Indonesia yang pertama. Kami nasionalis, kami cinta kepada bangsa kami dan kepada semua bangsa," kata Puti.
Apa Itu Hari Kesaktian Pancasila? Ini Sejarahnya
Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Sukarno Pancasila Gagasan Soekarno Bung Karno Jurnas.comr




















