Sabtu, 18/05/2024 20:36 WIB

Gus AMI: Kebijakan Negara tentang Desa Harus Menjebol Kebuntuan Pembangunan

Kebijakan publik harus mampu menjebol kebuntuan-kebuntuan pembangunan. 

Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) dalam sebuah acara di Gorontalo, Sabtu (12/6/2021)

Gorontalo, Jurnas.com - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) mengatakan desa yang maju akan mampu penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun sayangnya, kata Gus AMI, ketimpangan pembangunan masih menjadi paradoks dalam proses pembanguan bangsa ini. Ketimpangan nyaris terjadi secara multidimensi. Baik antarwilayah, antarsektor, dan juga antarkelompok pendapatan.

Pernyataan ini disampaikan Gus AMI dalam Regional Meeting Kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara bertajuk "Revitalisasi Kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara dalam Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi dan Investasi Pedesaan" di Kota Gorontalo, Sabtu (12/6/2021).

Gus AMI yang juga Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra menyebut selama hampir 20-30 tahun yang lalu, Indonesia menyaksikan sebuah fenomena ketimpangan spasial yang muncul akibat pemusatan kegiatan pembangunan.

"Hal ini bisa dilihat dari kesenjangan Jawa-luar Jawa, pedesaan-perkotaan, kawasan Indonesia Barat-Indonesia Timur, wilayah hinterland-wilayah perbatasan, bahkan dalam satu wilayah yang sama," jelasnya.

Bagi Gus AMI, ketimpangan tidak bisa diatasi secara parsial dan tambal sulam. Diperlukan komitmen kuat dalam suatu formula, inovasi, serta terobosan baru mulai dari perubahan paradigma kebijakan pembangunan, ditopang kelembagaan yang mapan, infrastruktur dan insentif yang mendukung, serta pengawasan yang ketat dalam implementasi di lapangan. Semua hal di atas itulah sesungguhnya salah satu esensi politik kesejahteraan.

Karena itu, Gus AMI menilai Regional Meeting ini sangat penting terutama mendongkrak secara cepat dan lintas region, semua potensi sumber daya alam, sumber daya manusia kawasan desa adat yang tidak saja menjadi potensi kekuatan wisata, tetapi sekaligus kekuatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Kata Gus AMI, pembangunan suatu kawasan harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan memiliki daya tahan dalam menghadapi tantangan apapun. Pembangunannya harus betul-betul ramah lingkungan sekaligus penghitung kesinambungan dan daya tahan ekonomi.

"Dan tentu saja infrastruktur yang menopangnya harus memiliki perencanaan yang tepat. Selamat kepada masyarakat di sekitar Teluk Tomini, berapa desa yang luar biasa menjadi pendongkrak kemajuan kawasan," katanya.

Menurut Gus AMI, sudah saatnya negara harus mewujudkan peran etisnya dalam bentuk intervensi kebijakan untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Lokus-lokus pertumbuhan yang selama ini seakan hanya monopoli kota sudah saatnya digeser ke desa.

"Dengan ragam potensinya, posisi desa saat ini semakin kuat. Desa saat ini telah menjelma menjadi kekuatan besar bangsa untuk mendorong pertembuhunan ekonomi Indonesia," urainya.

Di sisi lain, Gus AMI menilai negara melalui kebijakan publiknya harus mampu menjebol kebuntuan-kebuntuan dalam seluruh dimensi pembangunan. Hal ini agar ketimpangan tidak menjadi problem akut yang justru menjadi virus ganas pembangunan dan kita terjebak dalam sangkar besi pembangunan itu sendiri.
 
"Jawaban atas persoalan-persoalan sebagaimana di atas, salah satunya adalah melalui pengembangan kawasan-kawasan ekonomi khusus. Di kawasan regional Sulawesi seperti Provinsi Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara dan Maluku Utara bersama-sama pemerintah daerah dan pusat membuat terobosan dengan menginisiasi gagasan tentang pengembangan ekonomi khusus berbasis perdesaan," tuntas Gus AMI.

KEYWORD :

Gus AMI Desa ketimpangan PKB Wakil Ketua DPR




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :