
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP)
Ankara, Jurnas.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Israel sebagai negara teroris yang kejam dalam pidatonya di Ankara pada Sabtu (8/5). Hal itu merujuk pada bentrokan polisi baru-baru ini dengan warga Palestina di Yerusalem.
Komentarnya muncul setelah lebih dari 200 orang terluka ketika polisi anti huru hara Israel bentrok dengan warga Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa Jumat (7/5) malam.
"Israel, negara teroris yang kejam, menyerang Muslim di Yerusalem yang satu-satunya perhatiannya adalah melindungi rumah mereka dan nilai-nilai sakral mereka dengan cara yang kejam tanpa etika," kata Erdogan.
"Kekerasan di Yerusalem adalah serangan terhadap semua Muslim,"katanya, menambahkan bahwa melindungi kehormatan Yerusalem adalah kewajiban setiap Muslim.
Erdogan mendesak semua negara, khususnya negara Muslim, untuk bereaksi dan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menghentikan penganiayaan tersebut.
Sebelumnya pada Sabtu, Erdogan di akun Twitternya mengutuk kekerasan tersebut. "Kami mengutuk keras serangan keji terhadap masjid Al-Aqsa, yang sayangnya dilakukan setiap Ramadan. Kami akan terus berada di sisi saudara dan saudari Palestina kami dalam segala situasi," tulisnya.
Pada Jumat (7/5), menteri luar negeri Turki meminta pemerintah Israel untuk mengakhiri kebijakan agresif dan provokatif" terhadap Palestina.
Sekitar 300 orang berdemonstrasi pada hari Sabtu di luar konsulat Israel di Istanbul untuk mendukung orang-orang Palestina di Yerusalem.
Protes itu diorganisir oleh LSM pro-pemerintah bernama IHH yang mengawasi armada kapal yang mencoba mendobrak blokade Israel di Jalur Gaza pada tahun 2010.
Hubungan antara Turki dan Israel tegang sejak itu, dengan duta besar ditarik pada 2018 setelah kematian pengunjuk rasa Palestina di daerah kantong. (AFP)
KEYWORD :Masjid al-Aqsa Palestina Turki Israel Teroris Recep Tayyip Erdogan